Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Bantah Gas Melon Langka Karena Mau Ditarik dari Pasar

Pertamina Bantah Gas Melon Langka Karena Mau Ditarik dari Pasar Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Jakarta -
Di tengah langkanya keberadaan LPG 3 Kg, PT Pertamina (persero) membantah bahwa telah terjadi pengurangan pasokan oleh pihaknya. Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) sektor energi tersebut mengklaim terjadinya kelangkaan diakibatkan adanya isu distribusi tertutup di 2018.
Tujuan dari distribusi tertutup ini merupakan langkah dari Pertamina agar nantinya penyaluran barang subsidi tersebut sesuai dengan target yang sesuai.

"Penyebabnya memang ada beberapa faktor. Ini memang stimulusnya rencana untuk distribusi tertutup. Jadi mereka pada beli, stok tabung kosong di dapur dikeluarin" ujar Direktur Pemasaran Pertamina, Muchamad Iskandar di kantor pusat Pertamina, Jum'at (8/12/2017).

Tambah Iskandar, upaya LPG 3 Kg agar tepat sasaran memang cukup sulit. Dikarenakan kriteria tepat sasaran tersebut masih belum ditentukan dan belum ada. "Karena dalam aturan sendiri masih terbuka. Enggak ada kriteria rumah tangga tidak mampu. Tapi dalam aturannya sendiri itu disebutkan rumah tangga dan UKM. Sementara distorsi LPG jadi kebutuhan masyarakat secara meluas" tambahnya.
Selain itu menurut Iskandar, peluncuran Bright Gas juga menjadi salah satu mengapa terjadinya kelangkaan.?"Bright gas 3 Kg itu juga jadi pemicu. Jadi jangan sampai (berfikir) ini mau mengganti LPG 3 Kg subsidi. Ini bukan buat diganti, untuk?gas 3 kg ini alternatif, biar lebih mudah" tegas Iskandar.
Dalam beberapa waktu terakhir ini memang para konsumen di beberapa daerah mengalami kesulitan untuk mendapatkan LPG 3 Kg. Namun, Pertamina?terus melakukan upaya pengamanan ketersediaan LPG subsidi 3 Kg.?
Upaya yang dilakukan seperti pemeriksaan lapangan, operasi pasar, dan penambahan pasokan di sejumlah titik yang diduga terjadi kelangkaan pada periode awal Desember 2017.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: