Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BMKG: Wilayah Jawa Tengah Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Petir

BMKG: Wilayah Jawa Tengah Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Petir Awan gelap menyelimuti pemukiman penduduk di Medan, Sumatera Utara, Selasa (27/6). Situs AccuWeather.com menyebutkan hingga akhir pekan akan terjadi hujan singkat disertai badai petir di Kota Medan, dengan temperatur suhu sekitar 22 hingga 32 derajat celcius. | Kredit Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Warta Ekonomi, Banjarnegara -

?Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

"Sejumlah wilayah di Jawa Tengah berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir pada Minggu," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara), Setyoajie Prayoedhie, di Banjarnegara, Kamis.

Dia menjelaskan, wilayah dimaksud adalah Sragen, Karanganyar, Blora, Grobogan, Jepara, Pati, Kudus, Rembang, Demak, Kendal, Batang, Kajen, Temanggung, Magelang, Wonosobo, Purworejo, dan sekitarnya.

Selain itu, tambah dia, berpotensi meluas ke wilayah Semarang, Boyolali, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Banjarnegara, Slawi, dan sekitarnya.

Dia mengatakan, pada saat ini, tidak ada sistem siklon aktif.

Selain itu, dia juga mengatakan, potensi hujan tersebar tidak merata secara bervariasi di wilayah Jawa Tengah.

Sementara itu, dia juga menambahkan, tinggi gelombang di Laut Jawa diprediksikan sekitar 0,2 hingga 2 meter.

Sementara tinggi gelombang di perairan Selatan Jawa Tengah sekitar 1,25 hingga 2 meter.

Sementara itu, dia juga menambahkan bahwa dampak dari fase purnama perigee atau lazim dikenal dengan istilah "supermoon", sudah tidak ada lagi.

"Untuk dampak supermoon sudah tidak ada lagi, karena fase perigee sudah terlewati," katanya.

Supermoon, tambah dia, adalah fase purnama saat bulan berada di titik orbit yang paling dekat dengan bumi (perigee).

"Sebelumnya, walau tidak signifikan, namun pengaruh yang mungkin terjadi akibat fenomena supermoon adalah peningkatan parsial gelombang pasang maksimal air laut ke daratan akibat bertambahnya gaya pasang surut bulan," katanya. (ANT)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Advertisement

Bagikan Artikel: