Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Riau, Gas Melon Tembus Rp35 Ribu

Di Riau, Gas Melon Tembus Rp35 Ribu Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bengkalis -

Warga Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau mengeluhkan harga elpiji 3 kilogram yang naik melejit hingga Rp35 ribu per tabung.

"Keliling kami mencari tidak ada. Sudah keliling juga ke Pambang mencari. Semuanya kosong. Dapatnya di daerah Ketam Putih, itu pun Rp35 ribu per tabung, mahal sekali," kata warga Tasik, Mar di Bengkalis, Senin (11/12/2017).

Mar mengatakan warga lainnya juga kesulitan mendapatkan gas tersebut.

"Ramai yang mondar-mandir ke sana ke mari membawa tabung gas, tapi tak kunjung dapat, dan harga naik ini juga disebabkan banyaknya ibu rumah tangga yang mencari gas, pedagang seenaknya menaikkan harga tinggi," katanya.

Sementara itu, warga Desa Ketam Putih juga mengeluhkan hal yang sama. Asmah, ibu sembilan anak ini juga kesulitan mendapatkan gas untuk keperluan memasak sehari-hari.

"Kami juga sulit untuk mendapatkan gas, karena itu, biar hemat kami juga menggunakan kayu bakar untuk keperluan masak yang menggunakan waktu lama, dan sekitar tiga hari yang lalu di sini harga gas Rp25 per tabung, ini naik lagi," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bengkalis Burhanuddin menyebutkan tidak ada pengurangan kuota dari PT Pertamina selaku produsen elpiji, dan pasokan seperti biasanya tanpa kendala.

"Jika pun ada kendala itu terkadang di penyeberangan, namun kuota tetap seperti biasanya," kata Burhanuddin.

Dia mengatakan kelangkaan atau susahnya gas di dapat tersebut disebabkan pangkalan dilarang menjual gas ke pengecer.

"Karena pihak Pertamina mengetahui adanya kecurangan di tingkat pengecer sehingga Pertamina mengeluarkan kebijakan kepada setiap pangkalan untuk tidak menjual elpiji 3 kg kepada pengecer, dan harga eceran tertinggipun Rp21.500 per tabung," katanya.

ia mengatakan masyarakat kesulitan mendapatkan gas disebabkan tempat biasanya mereka mendapatkan gas atau di pengecer atau kedai-kedai yang berdekatan sudah tidak menjual lagi.

"Sehingga mereka kesulitan mendapatkan gas, dan kita himbau masyarakat untuk langsung membeli gas di pangkalan dengan membawa fotokopi kartu keluarga," katanya.

Burhanuddin juga mengingatkan kepada masyarakat kategori mampu, untuk tidak menggunakan gas 3 kilogram.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: