Persiapan pegelaran Asian Games 2018 yang?direncanakan akan berlangsung selama periode Agustus-September sudah semakin matang. Dalam melakukan persiapan,?Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) kerap menemukan berbagai tantangan. Berikut ini empat tantangan besar Asian Games sebagaimana disampaikan oleh?Ketua?Inasgoc?Erick Thohir, yaitu?
1. Waktu
Keterbatasan waktu menjadi masalah utama?yang dihadapi panitia penyelenggara. Tercatat, panitia hanya memiliki waktu tidak kurang dari empat tahun untuk mempersiapkan ajang yang melibatkan banyak negara tersebut.
"Ketika terjadi transisi pemerintahan, saat itu mungkin Asian Games belum menjadi prioritas pemerintah. Memang kerja pemerintah banyak, creating jobs, infrastructure. Asian Games mungkin belum dilihat karena terbukti baru 2015 digembar-gemborkan," katanya.
2.?Benchmarking
Tantangan kedua yang dihadapi oleh Erick Thohir dan kawan-kawan adalah penolakukuran kegiatan Asian?Games di Indonesia dengan ajang yang dilakukan di negara-negara lain. Bukan hanya di negara yang menghelat Asian Games, tetapi penolakukuran juga dilakukan di negara-negara yang menghelat event olahraga lain seperti?Olimpiade dan Piala Dunia.
"Kita banyak di-benchmark?dengan negara lain. Apa yang terjadi di Sea Games Malaysia, bahkan Olimpiade Rio de Janeiro. Padahal itu olimpiade," sebutnya.
3.?SDM
Erick Thohir mengakui sumber daya manusia (SDM) menjadi tantangan tersendiri?dalam mempersiapkan ajang Asian Games 2018. Hal itu karena orang-orang yang tergabung di dalam?Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Inasgoc) memiliki latar belakang yang berbeda satu sama lain. Ia mengatakan bahwa untuk menyatukan perbedaan tersebut bukan merupakan pekerjaan mudah.
"Inasgoc ini berbagai ragam. Ada yang dari private, ada?NGO, ada?ekspert olahraga, ada unsur pemerintah, dan PNS. Kultur mereka berbeda satu dengan yang lain," paparnya.
4. Dana
Disampaikan, dana yang dibutuhkan untuk menghelat ajang Asian Games 2018 adalah?sekitar Rp5,6 triliun. Dari biaya sebesar itu,?pihak BUMN dan swasta menyalurkan dana sponsorship sebesar Rp1,1 triliun. Adapun, pihak pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp4,5 triliun.
"Pendanaan itu jauh di bawah ekspektasi kita. Dana kita sekarang itu sama dengan?Incheon, Korea Selatan. Padahal,?Incheon cuma di satu kota dan kita digelar di dua kota," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement