Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mencatan sebanyak 18 kabupaten/kota yang menyatakan status Kejadian Luar Biasa (KLB) diantaranya, Garut, Karawang, Depok, Cirebon, Kabupaten Bogor, Cianjur, Ciamis, Kota Bandung, Purwakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kota Cirebon, Subang, Majalengka, dan Kabupaten Bandung Barat.??
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat Dodo Suhendar mengatakan, lima daerah di Jawa Barat yang menjadi prioritas imunisasi difteri yakni Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Karawang, Purwakarta dan Kota Depok
?Sasaran di Jabar sekitar 3.629.178 orang tersebar di lima kabupaten/kota. Kita laksanakan di lima kabupaten/kota itu dulu yang menjadi prioritas,? kata Dodo kepada wartawan di Bandung (11/12/2017).
Dinkes Jabar mencatat sejauh ini terjadi peningkatan kasus Difteri yaitu131 kasus dan 13 orang dinyatakan meninggal dunia. Sedangakan tahun lalu, ada 121 kasus dengan 10 orang meninggal dunia.
?Sampai sekarang 131 kasus. Meninggal 13 orang,"ujar Dodo.
Dodo menambahkan pihaknya melakukan imunisasi secara bertahap sejak 11 Desember 2017 lalu 1 Bulan kemudian dan 6 bulan kemudian. Ia menyebutkan Imunisasi dilakukan di 5 kabupaten/kota, termasuk beberapa sekolah dan puskesmas.?
Vaksin yang dibutuhkan ada 3 macam untuk umur berbeda. Kalau umur 1-5 tahun itu Pentabio, usia 5-7 tahun itu DT, kemudian 7 tahun sampai dewasa itu Td. "Kebetulan enggak ada yang secara sendirian vaksin difteri itu, bersatu dengan vaksin lain, sekarang ini masih menggu akan vaksi stok, yang baru belum datang,? imbuh Dodo.
Menurut Dodo, imunisasi yang akan dilakukan untuk menekan kasus Difteri itu hanya ditujukan pada yang berusia kurang dari 19 tahun karena keterbatasan anggaran. ?Makanya sosialisasi ini menjadi penting khususnya di 5 kabupaten/kota," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement