Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan kereta api bandara pendukung New Yogyakarta International Airport (NYIA) dapat beroperasi pada 2020.
Kepala Bidang Sistem Transportasi Nonjalan Deputi Sistem Transportasi Multimoda Kemenko Perekonomian Dwinanta Utama di Jakarta, kamis, mengatakan konstruksi KA bandara NYIA direncanakan berlangsung 2018 hingga 2019.
"Yang akan dibangun adalah 'track' baru dari Stasiun Kedundang (Kulon Progo) menuju NYIA dengan jarak 5,4 kilometer," kata Dwinanta dalam seminar.
Ia menjelaskan bahwa proyek kereta api bandara NYIA akan dibangun dengan dua skenario, yaitu 'at grade' dan 'elevated'. Pembiayaan direncanakan akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Total pembiayaan untuk skenario 'at grade' mencapai Rp1,07 triliun dan 'elevated' mencapai Rp1,99 triliun. Perbedaan terbesar adalah pada biaya konstruksi.
Dwinanta menjelaskan total biaya konstruksi untuk skenario 'at grade' mencapai Rp320 miliar dan skenario 'elevated' Rp1,24 triliun.
Dua skenario tersebut merupakan pilihan dalam pembangunan kereta bandara NYIA. Pemilihan skenario tergantung keputusan Kementerian Perhubungan.
Pemilihan skenario tersebut memengaruhi tarif layak kereta bandara NYIA. Berdasarkan berbagai asumsi, tarif akan layak untuk skenario 'at grade' Rp54.500 dan 'elevated' Rp101.000.
Kemenko Perekonomian merekomendasikan bahwa tarif yang rendah akan mampu menyerap pasar lebih besar sehingga keberlangsungan kereta api bandara lebih terjamin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement