Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Korea Selatan untuk dapat meningkatkan investasi di sektor maritim.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/12/2017), Luhut yang melakukan kunjungan kerja ke negeri ginseng bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Korea Selatan Kim Young-choon.
Dalam pertemuan tersebut, Luhut mengatakan saat ini pemerintah Indonesia fokus pada pembersihan laut dari sampah plastik.
"Kami mengharapkan hadirnya teknologi dari Korea Selatan dalam proyek ini, termasuk yang sedang kami kerjakan saat ini yaitu pembersihan sungai Citarum yang dikenal sebagai sungai paling kotor di dunia. Sebelumnya tidak ada yang menyentuh hal ini," katanya.
Luhut berharap ada lebih banyak teknologi Korea Selatan yang bisa dimanfaatkan di bidang kelautan Tanah Air. Ia menawarkan sejumlah potensi investasi seperti pengembangan wisata air dan energi pasang surut di wilayah timur Indonesia.
Mantan Menko Polhukam itu menuturkan investasi-investasi tersebut diharapkan dapat mewujudkan mimpi Indonesia untuk menjadi negara yang bersih dari sampah plastik baik di laut maupun di sungai.
Indonesia sendiri disebut-sebut sebagai negara kedua penghasil sampah plastik laut dunia terbesar setelah China.
"Kami kini sudah memulai dengan program bersih-bersih sampah dan mengolahnya menjadi tenaga listrik di delapan kota besar, Presiden menginginkan kota-kota lain juga bisa melakukan ini," tuturnya.
Menanggapi tawaran tersebut, Menteri Kim mengaku akan melihat potensi kerja sama kedua negara.
"Saya akan berkunjung ke Indonesia untuk melihat kemungkinan kerja sama yang bisa dilakukan," ujar Kim.
Selain bertemu dengan Menteri Kim, Luhut juga menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yeon. Pertemuan keduanya juga membahas potensi kerja sama di sektor maritim.
Salah satu yang dibahas adalah apresiasi Korea Selatan kepada Presiden Jokowi atas kepercayaan membuat alutsista kapal selam untuk Indonesia.
Lebih jauh, Luhut juga mengajak Korea Selatan untuk melakukan kerja sama investasi di bidang akuakultur, pariwisata dan pengawasan garis pantai terutama di wilayah perairan Natuna.
Luhut juga menegaskan kondisi aman Bali sebagai destinasi pariwisata setelah letusan Gunung Agung. Ia mengatakan Bali aman untuk dikunjungi karena letusan Gunung Agung sudah mereda.
"Dan kalaupun terjadi letusan lagi, tidak akan terlalu mengganggu industri wisata karena radiusnya tak lebih dari 10 km," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement