Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera Dinilai Cukup Bantu Masyarakat

Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera Dinilai Cukup Bantu Masyarakat Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Banjarbaru -

Kehadiran Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera (KMIS) yang modal dasar bantuan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dinilai cukup bermakna dan membantu masyarakat.

Penilaian itu sebagaimana penuturan penjaga warung elektronik (e-warong) Koperasi Usaha Bersama (Kube) PKH Kelurahan Palam Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Fatimah di Palam (sekitar 36 kilometer utara Banjarmasin), Minggu (24/12/2017).

"Makna bantauan atas keberadaan KMIS melalui e-warong terutama bagi penerima PKH atau menjadi anggota koperasi tersebut, serta warga masyarakat sekitar," tutur perempuan berusia 45 tahun itu.

E-warong Kube PKH Palam atau eks Transmigasi Angkatan Darat (Transad) dengan nama agen Palam Ar Rahim, nomor 10221758 itu menyediakan mini ATM (anjungan tunai kecil) buat kebutuhan anggota KMIS dan warga masyarakat setempat.

Sebagaimana pada papan namanya, juga melayani pencairan bantuan sosial (bansos), belanja nontunai, setoran dan tarik tunai, transfer, pembayaran listrik, telepon, perusahaan air minum (PAM), dan cicilan atas pinjaman/utang.

Perempuan yang berusia setengah baya dan juga mendapat panggilan Mama Ayu itu menerangkan, bantuan modal dasar dalam menunjang KMIS melalui e-warong Kube PKH Palam sebesar Rp30 juta sejak sekitar lima bulan lalu.

"Berdasarkan petunjuk, modal dasar e-warong Kube PKH Palam dari Menteri Sosial (Mensos) RI Rp30 juta itu harus kembali dalam satu tahun. Jika bantuan tersebut kembali dalam setahun, Mensos akan memberikan lagi bantuan tambahan modal," ujarnya.

Ia menyatakan optimistis bantuan atau berupa pinjaman modal dari Mensos tersebut akan kembali dalam satu tahun atau sesuai petunjuk, dengan asumsi dari kegiatan lima bulan berlalu.

Namun, perempuan yang mengaku asal Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel itu tidak menerangkan/merinci hasil e-warong Kube PKM, kecuali mengatakan, kegiatan mereka selama ini fokus pada sembako.

Selain itu, dalam penanganan e-warong Kube PHK secara bergantian dari anggota yang berjumlah 80 orang/kepala keluarga. "Bila berhalangan melaksanakan tugas/giliran harus ada alasan jelas dan membayar uang lelah pengganti," demikian Fatimah.

Pada papan nama e-warong Kube PKH Palam itu juga terdapat Logo Bank BRI bertuliskan melayani dengan setulus hati, kemudian Logo BULOG dengan tulisan "Bersama Mewujudkan Ketahanan Pangan". (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: