Polisi Iran menahan 100 demonstran di ibu kota pada hari Senin, wakil gubernur Teheran mengatakan, saat sebuah tindakan keras oleh polisi meningkat terhadap demonstrasi anti-pemerintah yang dimulai pekan lalu.
"200 orang ditangkap pada hari Sabtu, 150 orang pada hari Minggu dan sekitar 100 orang pada hari Senin," ungkap Ali Asghar Naserbakht, wakil gubernur provinsi Teheran, seperti dikutip oleh kantor berita semi resmi ILNA, Selasa (2/12/2017), sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (2/1/2017).
Sebelumnya, para demonstran di Iran melakukan aksi demonstrasi dalam rangka menentang kenaikan harga, angka pengangguran yang tinggi, dan ketidaksetaraan ekonomi, menurut aktivis anti-pemerintah dan kantor berita semi-negara Iran Fars.
Demnstran juga meneriakkan slogan anti-pemerintah melawan kebijakan luar negeri negara tersebut, seperti "Death to Rouhani", "Lupakan Palestina", "Bukan Gaza, bukan Lebanon, hidupku untuk Iran".
"Karena kebijakan ekonomi yang gagal dari (Presiden Hassan Rouhani), ada ketidakpuasan yang 'mendidih' di bawah permukaan yang sekarang sedang muncul," Ali Fathollah-Nejad, yang mengunjungi sesama anggota di Pusat Brookings Doha, mengatakan kepada Al Jazeera.
"Di sisi lain ketika menyangkut represi politik, keadaan belum membaik," ungkapnya.
"Jadi pada dasarnya, ada keluhan sosioekonomi dan politik," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo