Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keripik Singkong Hartono Beromzet Rp1 M Sebulan

Keripik Singkong Hartono Beromzet Rp1 M Sebulan Hartono, pengusaha Kripik Singkong | Kredit Foto: We
Warta Ekonomi, Jakarta -

Siapa yang tak kenal keripik singkong? Camilan tersebut digemari oleh berbagai kalangan dengan berbagai kreasi rasa, mulai dari pedas, asin hingga manis. Hartono, salah satu pengrajin keripik singkong di Desa Cirendeu, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten.

Semula ia hanya sebagai agen penjual keripik milik teman-temannya. Namun, lambat laun terjun menjadi produsen keripik singkong. Ia memulai usaha ini pada 2007 dari dapur rumahnya dan mulai memasarkan hasil keripik singkongnya ke warung-warung.

“Kebetulan desa kami penghasil singkong. Karenanya diolah menjadi keripik merupakan langkah yang paling tepat untuk usaha kecil-kecilan. Saya sebelumnya tak tertarik menjadi pengrajin keripik singkong. Saya bertekad untuk melakukan apa saja asal halal,” katanya. Pencapaian saat ini tak lepas dari perjalanan panjang yang penuh suka maupun duka. Dalam berkisah, ia sempat menjual perhiasan istri dengan keyakinan usaha bikin kripik singkongnya akan maju.

“Saya dibantu istri memasak dan mengemas. Setelah barang jadi, saya jual dalam kemasan kecil seharga Rp500 per bungkus,” tambahnya.

Sejak mendapat bantuan modal dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM), sentra keripik Hartono mulai berkembang pesat. Keripik singkongnya mulai menyasar konsumen kelas menengah atas. Hartono sempat takut tidak dapat mengembalikan modal. Namun, berkat motivasi dari PNM melalui pendampingan cara memasak yang higenis dan mengepak produk menjadi lebih bagus mendorong dirinya semakin optimistis dapat mengembalikan pinjaman PNM.

Hartono mendapat pendampingan dari PNM berupa pelatihan wirausaha. Tidak hanya itu, untuk membuka wawasan yang luas, ia berkesempatan untuk studi banding ke berbagai kota di Indonesia dan Thailand.

Usaha milik Hartono telah memiliki bendera usaha, yakni UD Dikari. Bendera usaha ini lahir setelah menjadi nasabah PNM. Saat ini, UD Dikari milik Hartono mampu menghabiskan bahan baku singkong sebanyak 20 ton lebih per bulan, dengan omzet hampir Rp1 miliar

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: