Presiden Joko Widodo dijadwalkan meletakkan batu pertama (groundbreaking) pembangunan perluasan kilang minyak Pertamina Balikpapan atau Refinery Development Masterplan Program Refinery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Rencana kehadiran bapak presiden di Kaltim pada Januari ini, maka saya minta TNI dan Polri aktif berkoordinasi dalam kaitan pengamanannya," ujar Awang Faroek Ishak selaku Gubernur Kaltim saat memimpin rapat persiapan kunjungan kerja Presiden Jokowi, di Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (5/1/2018).
Selain melakukan "groundbreaking" perluasan kilang Pertamina di Balikpapan, lanjutnya, presiden juga akan membuka pelatihan bagi tenaga kerja lokal yang akan menjadi tenaga kerja di kilang minyak tersebut. Hadir dalam rapat persiapan penyambutan presiden antara lain Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Sonhadji, Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Naufal Yahya, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Irham Waroihan.
Kemudian Asisten Pemerintahan dan Kesra Setprov Kaltim Meiliana, Asisten Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Ichwansyah, Asisten Administrasi Umum Bere Ali, Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, dan perwakilan dari Pemkot Balikpapan.
Dalam kesempatan itu Awang Faroek mengatakan bahwa perluasan kilang minyak Balikpapan diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja pada kisaran 20.000 hingga 25.000 orang. Guna menyiapkan tenaga kerja terampil dan mampu bekerja di refinery, maka PT Pertamina melalui dana corporate social responsibility (CSR) akan memberikan pelatihan bagi tenaga kerja lokal.
Gubernur mengaku sangat mengapresiasi komitmen Pertamina untuk mempekerjakan tenaga lokal (Kalimantan) tersebut, sehingga kesediaan Pertamina mempekerjakan tenaga lokal aku mengurangi angka pengangguran, khususnya dari angkatan kerja usia produktif.
"Perekrutan tenaga kerja lokal di kilang minyak Balikpapan tentu akan berimbas pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Kaltim," tuturnya.
Apalagi program perekrutan diawali dengan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja yang akan mengelola kilang minyak dengan memberdayakan Balai Latihan Kerja (BLK) di wilayah Kalimantan. Tenaga kerja sekitar 25.000 orang yang sebelumnya dilatih, nantinya akan dikerjakan sejak pembangunan awal (konstruksi) hingga operasional kilang minyak Balikpapan.
Pekerjaan konstruksi dimulai pada 2018 dengan waktu pengerjaan mencapai empat tahun atau perkiraan berakhir pada akhir 2021. Program pelatihan calon tenaga kerja untuk proyek tersebut merupakan kerja sama antara Direktorat Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina dengan Kementerian Ketenagakerjaan, kemudian melibatkan lima BLK di Kaltim dari 35 BLK se-Kalimantan.
"Tahap awal akan ada 5.000 orang untuk dilatih oleh Pertamina dengan kualifikasi keterampilan sesuai kebutuhan proyek," pungkas Awang. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo