Warta Ekonomi, Makassar -
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel menggelar rapat paripurna dengan agenda Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ-AMJ) Gubernur Sulsel 2013-2018 di ruang paripurna, kemarin. Laporan yang disampaikan merupakan ringkasan kinerja dari 2013 hingga triwulan III-2017.
Laporan itu berisi pencapaian Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur, Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu'mang. Gubernur Syahrul secara gamblang memaparkan perkembangan dan kemajuan Sulsel selama hampir dua periode memimpin.
"Tidak terasa sudah empat tahun delapan bulan, saya dan Agus Arifin Nu'mang menjalankan roda pemerintahan. Berbagai peristiwa terjadi mengiringi perjalanan dalam menjalankan amanat pembangunan di Sulsel," kata Gubernur Syahrul.
Gubernur Syahrul memulai dengan keberhasilan mendongkrak APBD Sulsel. Di awal masa jabatan, APBD hanya Rp5,33 triliun dan pada 2017 sudah menembus Rp9,14 triliun. Tingkat pertumbuhannya rata-rata berkisar 7,72 persen atau masih di atas nasional sebesar 5,79 persen. Bahkan, dalam hal itu, Sulsel menempati rangking ketiga nasional.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulsel, Gubernur Syahrul melanjutkan selama lima tahun mengalami peningkatan. Dari mulanya 67,92 pada 2013 menjadi 69,76 pada 2016. Akselerasi pertumbuhan IPM Sulsel dalam 10 tahun terakhir sebesar 0,93 persen atau di atas angka nasional sebesar 0,89 persen.
Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi Sulsel pada periode 2013-2017 tumbuh berkisar 7,49 persen. Tingkat inflasi pun berhasil ditekan, dari 6,2 pada 2013 menjadi 3,85 persen pada Oktober 2017. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp258,83 triliun pada 2013 menjadi Rp379,20 triliun pada 2016.
Dampak lain dari pertumbuhan ekonomi Sulsel, Gubernur Syahrul menyebut terciptanya lapangan pekerjaan. Muaranya, tingkat pengangguran terbuka turun dari 5,10 persen pada 2013 menjadi 4,80 persen pada 2016. "Sepuluh tahun terakhir Pemprov Sulsel mampu menjaga kondisi keamanan masyarakat. Salah satu dampaknya peningkatan jumlah wisatawan."
Jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Sulsel pada 2013 sebesar 5,38 juta orang. Angka itu meningkat tajam menjadi 8,42 juta orang pada 2016. Sedangkan wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 106 ribu lebih orang meningkat menjadi 236 ribu orang.
Tidak kalah penting, realisasi pendapatan daerah terjadi peningkatan signifikan dari Rp4,86 triliun menjadi Rp6,32 triliun lebih atau sebesar 82,88 persen. Peningkatan tersebut bersumber dari peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai 45,46 persen dan Dana Transfer Daerah sebesar 263,26 persen.
Sedangkan belanja daerah meningkat, dari Rp4,92 triliun lebih menjadi Rp5,25 triliun pada 2017. "Peningkatan ini sejalan dengan adanya peningkatan pendapatan pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2017," ujarnya.
Ketua DPRD Sulsel, M Roem, mengatakan laporan dan LKPJ-AMJ yang diserahkan Gubernur Syahrul akan dilihat lagi apakah mencapai target atau tidak. "Di dalamnya ada target-target capaian, sepatutnya akan dilihat lagi, ada pansus, kalau ada yang belum mencapai target kita akan cari tau apa masalahnya," ucap dia.
Selanjutnya, tim pansus akan melakukan pembahasan, menelaah atau mengkritisi, dimana outputnya dapat berupa rekomendasi catatan strategis dalam bentuk saran atau koreksi. "Kalau seandainya penghargaan menjadi target RPJMD, dengan jumlah yang sudah diraih, saya kira sudah terlampaui," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: