Warta Ekonomi, Medan -
Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada bulan November 2017 mengalami penurunan dibandingkan bulan Oktober 2017, yaitu dari US$790,41 juta menjadi US$786,99 juta atau turun sebesar 0,43 persen. Namun bila dibandingkan dengan bulan November 2016, ekspor Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 8,75 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi mengatakan, penurunan terbesar nilai ekspor Sumatera Utara pada November 2017 terhadap Oktober 2017 terjadi pada golongan berbagai produk kimia (HS 38) sebesar US$22,43 juta (-25,46%), diikuti golongan karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar US$19,49 juta (-15,31%), dan golongan bahan kimia organik (HS 29) sebesar US$2,95 juta (-6,54%).
"Sedangkan ekspor ke Amerika Serikat pada November 2017 merupakan yang terbesar yaitu US$116,81 juta diikuti Tiongkok sebesar US$100,70 juta dan India sebesar US$43,46 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,16 persen," katanya, Selasa (9/1/2018).
Dikatakannnya, menurut kelompok negara tujuan pada November 2017, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$256,64 juta (32,61 persen). Dan nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada bulan November 2017 mengalami penurunan dibandingkan bulan Oktober 2017, yaitu dari US$790,41 juta menjadi US$786,99 juta atau turun sebesar 0,43 persen.
"Namun bila dibandingkan dengan bulan November 2016, ekspor Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 8,75 persen," ujarnya.
Selain itu, nilai ekspor sektor pertanian turun US$7,00 juta (-4,68%), sektor pertambangan dan penggalian turun US$21 ribu (-19,63%). Sementara sektor industri mengalami kenaikan US$3,37 juta (0,53%) dan sektor lainnya naik US$232 ribu (227,45%).
"Kontribusi nilai ekspor menurut sektor terhadap total nilai ekspor periode Januari hingga November 2017, kontribusi ekspor sektor industri sebesar 79,11 persen, sektor pertanian sebesar 20,85 persen, sektor lainnya sebesar 0,03 persen, dan sektor pertambangan dan penggalian 0,01 persen," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: