Warta Ekonomi, Medan -
Sejak 24 Agustus 2017 yang lalu kemendag sudah terapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras. Namun sayangnya hingga saat ini harga tersebut belum dipraktekkan di pasar pasar tradisional di Medan.
Hal ini terbukti dengan adanya lonjakan harga beras satu bulan terakhir dipasaran kota Medan. Besaran kenaikannya, mencapai Rp1.000 per kgnya. Misalnya beras tipe IR 64 yang biasa dipasarkan diharga Rp10.000 per kg, menjadi Rp11.000 per kg.
Demikian dengan jenis kuku balam (KKB), dipasarkan diharga Rp12.000 per kg, dari harga sebelumnya Rp11.000 per kg.
Pedagang beras di Pusat Pasar Tradisional Medan, A Tin mengatakan, kenaikan ini dipicu belum masuknya masa panen. "Harga beras sekarang lagi naik. Kita jual untuk jenis IR 64 itu ada yang Rp 11.000 per kg, jenis kukubalam (KKB) itu Rp =12.000. Naik Rp =1000 per kilonya," katanya Rabu (10/1/2018).
Dikatakannya, kenaikan harga beras ini disebabkan belum masuknya masa panen, membuat harga mengalami kenaikan. Meski begitu, untuk stok sendiri hingga saat ini masih aman. "Kalau pasokan masih aman. Tapi karena belum masuk masa panen, jadi harganya naik," ujarnya.
Terkait HET di wilayah Sumatera Utara yang dipatok Rp9.950 per kg untuk jenis medium dan Rp13.300 untuk premium, tidak mudah untuk diterapkan. Karena modalnya saja sudah diatas HET. Belum lagi untuk mengklasifikasikan beras ini juga belum dipahami.
"Jika harga beras sedang murah, penetapan HET tersebut masih memungkinkan untuk menjual beras sesuai HET. Seperti beberapa bulan lalu, disaat masa panen raya, harga beras IR 64 yang biasa Rp9500 menjadi Rp9.000 per kg, jadi bisa jual sesuai HET. Kalau misalnya diatas itu modalnya, seperti sekarang ini susah juga dan tidak mungkin, ”ujarnya.
Hal senada diungkapkan Aleng, pedagang lainnya di Pusat Pasar Tradisional Medan. "Harga beras naik Rp1.000 per kg. Ini sudah satu bulan juga,"ujarnya yang hanya memasarkan beras jenis IR 64.
Secara terpisah, Ledy warga Kawasan Patumbak mengeluh kenaikan beras ini."Sekarang bukan hanya ikan maupun sayuran yang naik, beras pun ikut naik. Gimanalah ini, biasanya kita beli itu Rp105.000 ukuran 10 kg, sekarang sudah Rp115.000,"ujarnya.
Demikian halnya dengan Misna, warga lainnya yang mengaku penetapan HET beras tidak memberikan imbas apa-apa. “Toh juga kita beli beras mahal. Sama saja, nggak ada pengaruhnya. Ini lagi, harganya naik Rp.10.000 per 10 kg," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil