Harga beras di sejumlah daerah di Indonesia dilaporkan melonjak signifikan. Komoditas pangan strategis itu bahkan dibanderol di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Masifnya kenaikan harga itu membuat pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengimpor 500 ribu ton beras khusus dari Vietnam dan Thailand.
Selain mengimpor beras khusus, Kemendag juga melakukan pemetaan pada tiap daerah terkait stok dan kebutuhan. Terdapat tiga kategori yaitu zona merah, zona kuning, dan hijau. Khusus di Sulsel, Kemendag memastikan masuk zona hijau alias aman mengingat stok beras yang dimiliki terbilang melimpah. Bahkan, Sulsel diharapkan bisa terus menyangga provinsi lain.
"Hasil pantauan di lapangan, kami buatkan (kategori) merah, kuning, dan hijau. Sulsel ada pada zona hijau," kata Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kasan di sela acara 'Pelepasan Operasi Pasar' untuk komoditas beras di Gudang Bulog Sulselbar, Jumat (12/1/2018).
Kasan mengungkapkan meski Sulsel berada pada zona hijau alias aman, upaya-upaya untuk menjaga ketahanan pangan harus tetap dilakukan. Termasuk dengan menggelar operasi pasar. Adapun operasi pasar yang merupakan instruksi dari Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berlangsung mulai 8 Januari hingga 31 Maret mendatang.
Kepala Divisi Perum Bulog Sulselbar Dindin Syamsuddin menyatakan stok beras di wilayah masih cukup melimpah. Stok yang ada di gudang-gudang Bulog lebih dari mencukupi bila hanya untuk kebutuhan masyarakat Sulsel. Untuk itu, kelebihan beras yang ada rencananya akan dikirimnya ke sejumlah provinsi mulai dari Aceh hingga Papua.
Dindin melanjutkan meski stok melimpah, harga beras pada beberapa lokasi diakuinya tetap ada yang mengalami kenaikan. Contohnya, di Pasar Lakessi, Kota Parepare. Untuk itu, pihaknya telah melakukan penetrasi berupa operasi pasar untuk menstabilkan harga komoditas pangan strategis tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Hadi Basalamah menambahkan, bersama Bulog dan Satgas Pangan, pihaknya terus melakukan pemantauan terkait perkembangan stok dan harga pangan di pasaran. Bila ada pergerakan tidak wajar, pihaknya langsung mengambil tindakan berupa upaya pengendalian.
"Sejauh ini, laporan yang masuk ya harga kebutuhan pokok di pasaran relatif stabil dan terjangkau. Termasuk beras, dimana harganya sesuai HET sebesar Rp9.450. Memang iya ada juga laporan di daerah soal harganya sedikit di atas (HET), tapi itu sudah dilakukan operasi (pasar)," pungkas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Fauziah Nurul Hidayah