Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

YTECH Local Technopreneur, Silicon Valley Mindset

YTECH Local Technopreneur, Silicon Valley Mindset Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Reid Hoffman, Founder LinkedIn mengatakan bahwa Silicon Valley adalah pola pikir, bukan lokasi. Ini mungkin terdengar berlebihan, tetapi memang demikian kenyataannya.

Istilah Silicon Valley tidak lagi merujuk pada sebuah wilayah yang menjadi bagian dari South Bay di San Francisco Bay Area, California Utara, Amerika Serikat. Istilah ini lebih merujuk pada sebuah pola pikir untuk saling berbagi dan berjejaring untuk bisa berhasil menciptakan kesejahteraan sosial lewat inovasi teknologi, sebagaimana yang dilakukan oleh para founder stratup di Silicon Valley.

Dengan kesadaran tersebut, digagaslah sebuah program yang diinisiasi untuk menemukan teknopreneur muda Indonesia terbaik, dengan pola pikir ala Silicon Valley, yang memiliki solusi untuk kesejahteraan sosial, "YTech". Program ini dikemas sebagai sebuah perjalanan bagi para teknopreneur muda, mulai dari menemukan masalah dan solusi hingga menerapkannya kepada masyarakat untuk kemudian hingga ke seluruh dunia. Untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk ikut merasakan pengalaman yang sama, program ini juga akan hadir sebagai reality show pada webseries.

Tahapan dalam Program YTech

1. Start With Y

Tahap pertama, atau yang disebut sebagai "Start With Y" adalah tahap sosialisasi dimana kaum muda kreatif ditantang untuk berbagi ide demi pemecahan masalah yang tengah terjadi di masyarakat. Tahapan pertama ini meliputi kampanye atau sosialisasi untuk menjaring sebanyak mungkin peserta serta proses registrasi yang dilakukan secara online.

Tim yang mendaftar harus menyampaikan ide dan teknologinya, profil tim, dan video singkat tentang mereka untuk dipilih 15 tim yang lolos ke tahap selanjutnya. Setiap tim harus memenuhi syarat antara lain memiliki 2-3 anggota yang lahir pada 1982; memiliki anggota tim yang berlatar belakang bisnis dan IT—akan lebih baik jika didukung juga oleh anggota berlatar belakang desain; serta setiap produk digital yang yang dihasilkan harus memberikan solusi untuk bidang pendidikan, ekonomi lokal, masyarakat pedesaan, dan pelayanan publik.

Setiap calon terpilih berkewajiban untuk mengikuti proses sampai akhir. Jika berhenti untuk alasan yang tidak termasuk force majeur, peserta akan didiskualifikasi. Semua bentuk pendaftaran dilakukan secara online. Para pendaftar juga diminta mengisi formulir dan lampiran terkait, termasuk video.

Para pendaftar bisa memilih topik-topik yang memberikan dampak besar terhadap pembangunan kesejahteraan, yang masih memerlukan teknologi inovasi untuk ditambahkan ke pendekatan implementasinya, seperti pendidikan, pembangunan ekonomi dengan pendekatan lokalisasi, pembangunan masyarakat pedesaan, dan pelayanan publik.

2. Build The MVP

Pada tahap kedua ini, 15 tim terpilih ditantang untuk mengembangkan gagasan mereka menjadi MVP (Minimum Viable Product). Kesemua tim terpilih harus mengikuti kelas online (5 sesi) yang akan membantu mereka memahami bagaimana mengembangkan MVP mereka.

Setiap tim akan disertai dengan satu mentor. Dari proses penjurian MVP pada akhir tahap ini akan dipilih 5 finalis yang berhak mengikuti tahap selanjutnya. Yang menjadi poin penting dalam tahapan mentoring MVP ini adalah

Good, Unique, & Validated Idea

Goal: Team’s ideation and validation phase.

1) Value Proposition

2) Ideation

3) Business & Revenue Model

4) Customer Validation

Product Delivery

Goal: Team’s execution and solution development up to beta phase.

1) Product Launch Fit (Release Planning)

2) Product Development Methodology

3) Team Management

The Mentors

Para mentor yang dipilih adalah founder yang telah sukses membesarkan membesarkan startup-nya, yakni Hari S Sungkari (BEKRAF), Arief Widhiyasa (Agate Studio), Muhamad Ismail (Zahir Accounting), Nadiem Makarim (Go-Jek), dan Sylvia Sumarlin (Xirka). Setiap mentor akan memegang masing-masing tiga tim.

3. Go Run & Learn

Pada tahap ketiga ini, lima finalis yang lolos dari tahap Build The MVP ditantang untuk membuktikan produk yang telah mereka buat di pasaran, setidaknya untuk adopter awal. Kemudian membuat traksi yang bagus untuk produk mereka.

Lima finalis yang terpilih harus mengikuti kelas online (5 sesi) yang akan membantu mereka memahami dan meraih pasar. Setiap tim akan didampingi oleh satu orang mentor yang berdedikasi. Selain itu, ada komite akan membantu finalis untuk mendapatkan dukungan dari pengadopsi awal yang penting, sesuai kebutuhan. Yang menjadi poin penting dalam tahapan mentoring MVP ini adalah

Customer/User Acquisition

Goal: Team’s traction generation

1) Growth Hack

2) Key Metric & User Analytic

Business Strategic Planning

Goal: Team’s strategy and business development

1) Finance & Business Planning

2) Legal Issue (IP & Co-founders Agreement)

3) Business Presentation & Fund Raising

The Mentors

Setiap mentor akan memegang 1 tim dan yang menjadi mentor adalah Hari S Sungkari (BEKRAF), Arief Widhiyasa (Agate Studio), Muhamad Ismail (Zahir Accounting), Nadiem Makarim (Go-Jek), dan Sylvia Sumarlin (Xirka).

4. Sky is The Limit

Pada tahap terakhir ini, para finalis akan melakukan presentasi akhir mereka. Tim yang jadi pemenang berhak pergi dan membawa produk mereka ke Silicon Valley. Penilaian akhir akan dilakukan di depan Dewan Juri di Jakarta. Selain itu, para finalis juga memiliki kesempatan untuk mendemonstrasikan produk mereka di depan calon mitra/investor. Kunjungan ke Silicon Valley ini memberikan kesempatan bagi tim pemenang untuk melakukan mentoring dengan mentor global dan bertemu dengan mitra/investor global. Selain kunjungan ke Silicon Valley dan bertemu dengan mentor global, tim pemenang juga berkesempatan untuk menjadi tenant dari incubator atau akselerator serta mendapatkan funding dari Venture Capital atau Angel Investor yang menjadi partner US Embassy.

The Final Judges

1) Rosan Perkasa Roelani (Chairman of KADIN)

2) Triawan Munaf (Head of Creative Economy Agency of Republic Indonesia)

3) Wilson Cuaca (Co-Founder of East Ventures)

Web Series

1) Seluruh proses program YTech akan direkam dan dipublikasikan sebagai serial web.

2) Serial web ini didesain sebagai pertunjukan yang serius dan menghibur, dengan pendekatan seperti reality show.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: