PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I optimis Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara dapat beroperasi pada kuartal II 2018. Infrastruktur itu diharapkan menjadi pelabuhan internasional untuk mendukung program tol laut yang dicanangkan pemerintah.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan progres pembangunan saat ini sudah mencapai 96,33% untuk sisi laut dan 77,07% untuk sisi darat. Sementara itu, berbagai pekerjaan konstruksi dasar telah selesai pengerjaannya.
"Saat ini kontraktor fisik tengah melakukan finishing di beberapa bagian, dan tentunya setelah melewati masa comissioning maka Pelabuhan Kuala Tanjung siap melayani arus keluar masuk barang dan penumpang ke seluruh Indonesia dan luar negeri. Kami pun optimistis terminal dapat beroperasi sesuai jadwal pada kuartal II 2018," kata Bambang saat mendampingi kunjungan lapangan beberapa menteri Kabinet Kerja, Rabu (17/1/2018).
Ia menjelaskan, Pelabuhan Kuala Tanjung nantinya akan memiliki kapasitas hingga mencapai 20 juta TEUs yang dikembangkan secara bertahap hingga tahun 2023. Tahap I merupakan pengembangan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung yang disiapkan dengan memiliki kapasitas 500 ribu TEUs.
Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap II yaitu pengembangan Kawasan Industri 3000 Ha (2016-2018). Tahap III pengembangan Dedicated/Hub Port (2017-2019). Lalu, Tahap IV pengembangan kawasan industri terintegrasi (2021-2023).
"Diharapkan (Pelabhuhan Kuala Tanjang) akan menjadi hub bongkar muat barang untuk pasar domestik dari kapal-kapal bertonase besar, yang selama ini lebih memilih bersandar di Pelabuhan Port Klang di Malaysia dan Singapura. Untuk mendukung kegiatan bongkar muat tersebut, Pelabuhan Kuala Tanjung telah dilengkapi berbagai sarana dan prasarana infrastruktur modern dan canggih," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah