Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan dalam Negeri Pengeksplorasi IoT

Perusahaan dalam Negeri Pengeksplorasi IoT Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penerapan teknologi Internet of Thing (IoT) di Indonesia sudah memasuki babak baru. Setidaknya, beberapa perusahaan telah sukses memaksimalkan penggunaan IoT.

1. Industri Lampu

Penggunaan lampu yang terkoneksi satu sama lain dengan otomatis atau connected light sudah marak di Indonesia. Teknologi ini memungkinkan saat penghuni masuk toilet misalnya, lampu akan menyala dengan sendirinya. Begitu pula saat keluar toilet, lampu akan mati dengan sendirinya. Menurut End User Marketing Phillips Lighting Indonesia, Muhammad Rafiq, perusahaannya telah menyuplai connected light ke beberapa perusahaan yang menjadi kliennya. Teknologi ini menjadi solusi bagi perkantoran yang luasnya bermeter-meter, serta dengan penyesuaian tingkat keredupan menggunakan sensor.

2. Industri Properti

Beberapa pengembang gedung perkantoran dan perumahan di Indonesia sudah mulai menggunakan teknologi connected building. Sensor-sensor yang dipasang di seluruh gedung mampu merekam berbagai data, misalnya berapa lampu yang menyala di lobi, berapa pemakaian listrik di dalam gedung, berapa orang berada di lobi, dan berapa orang yang masuk lewat lobi utama. CEO Honeywell Indonesia, Alex Pollack, menyatakan pihaknya sudah mulai menawarkan teknologi connected building yang akan memberikan gambaran menyeluruh (holistik) mengenai aktivitas di gedung kepada para pengembang di Indonesia.

3. Industri Pertanian

Habibie Garden, startup bidang sensor medium tanaman sejak 2016 lalu mengembangkan teknologi internet di bidang pertanian dengan menancapkan sejumlah waterproof ke dalam tanah untuk mendeteksi kelembaban, tingkat air, dan serapan pupuk pada tanaman. Fasilitas ini sudah diuji coba pada lima petani tomat di Cipanas. Hasilnya, produksi tomat meningkat dari yang biasanya 6.000 kilogram per lahan menjadi 7.000 kilogram per lahan. 

Dian Prayogi, CEO Habibi Garden, membuktikan penggunaan IoT dapat meningkatkan hasil panen pertanian. Selain memonitor tanaman, teknologi ini juga memungkinkan automasi penyiraman dan pemupukan tanaman, serta pengembangan pengendalian hama secara otomatis.

4. Industri Keamanan

Kementerian Hukum dan HAM tengah mengembangkan teknologi IoT untuk memonitor dan memberdayakan lembaga kemasyarakatan (lapas), dengan lokasi projek pilot di Lapas Kelas I Tangerang. Penggunaan IoT tidak hanya untuk memonitor para narapidana, namun juga memonitor penumpukan tahanan di lapas (overcrowded) dan over staying. Sekretaris Dirjen Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, mengatakan beberapa masalah dalam over stay ini terjadi lantaran terlambatnya vonis atau putusan hingga eksekusi seseorang di dalam tahanan. Pada 2018, seluruh lapas akan terhubung dengan sistem IT dan digitalisasi sehingga pemberian hak-hak narapidana bisa berlangsung secara transparan.

5. Industri Transportasi

Perusahaan bus bisa merekam pola mengemudi masing-masing pengemudi sehingga meminimalisasi terjadinya kecelakaan. Teknologi geofencing dapat mengirim peringatan kepada perusahaan ketika bus mereka keluar dari batas kawasan yang diperbolehkan dan saat bahan bakar hampir habis. Intel Indonesia tengah menjajaki teknologi ini. Selain intel, Indosat pun terjun di bisnis ini. Indosat Ooredoo ikut serta meramaikan pasar IoT melalui produk car tracking fleet management yang dapat melacak mobil secara daring. Group Head Business Product Indosat Ooredoo, Budiharto, mengatakan potensi pasar IoT di Indonesia sangat besar ditunjang oleh peningkatan penetrasi internet dan ponsel pintar.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: