Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Perum Bulog Divre Sulselbar, Dindin Syamsuddin, menyatakan kuota bantuan sosial (bansos) beras sejahtera di wilayahnya mencapai 47 ribu ton pada 2018. Jumlah itu terbilang cukup besar, tapi menurun drastis dibandingkan alokasi pada tahun lalu yang menembus 88 ribu ton.
"Alokasi untuk bansos beras sejahtera memang menurun, dari 88 ribu ton menjadi 47 ribu ton. Penurunan alokasi penyaluran bansos beras sejahtera itu juga membuat target serapan (beras) tahun ini tidak sebesar tahun lalu," kata Dindin, saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, di Makassar.
Menurut Dindin, turunnya kuota bansos beras sejahtera itu diluar domainnya. Penetapan bantuan beras sejahtera merupakan kewenangan Kementerian Sosial melalui Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin. "Semuanya sudah diatur, termasuk penyaluran tahap I mulai dilakukan bulan ini (Januari)," tuturnya.
Berdasarkan salinan keputusan Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin per 3 Januari 2018, dituliskan bansos beras sejahtera disalurkan bertahap lima kali. Tahap pertama rentang 2 Januari-31 Januari kepada 14,2 juta keluarga. Distribusinya bersamaan dengan Bantuan Pangan Non Tunai untuk 1,2 juta keluarga.
Tahap kedua penyaluran bansos beras sejahtera dilaksanakan rentang 1 Februari-28 Februari kepada 3,9 juta keluarga. Selanjutnya didistribusikan pada 1 Maret-31 Juli kepada 7,2 juta keluarga. Tahap keempat diagendakan berlangsung rentang 1 Juli-31 Juli kepada 9,1 juta keluarga. Terakhir penyaluran dilakukan pada 1 Agustus-31 Desember kepada 10 juta keluarga.
Dindin tidak merinci alokasi penyaluran bansos beras sejahtera pada tahap pertama. Tapi, distribusinya telah berlangsung sejak pertengahan bulan ini. Seperti yang dilakukan di Kabupaten Takalar pada akhir pekan, dimana pemerintah telah melepas 21 ton beras sejahtera ke Kecamatan Sanrobone dan Kecamatan Polongbangkeng Utara.
Dindin menegaskan beras sejahtera yang disalurkan Bulog memiliki kualitas baik. Toh, beras medium asal Sulsel sangat diminati karena pulen dan putih. Bahkan, beras medium dari Sulsel tidak kalah jika dibandingkan dengan beras premium dari daerah lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: