Diakses Gratis, Quipper Campus Hadirkan Informasi Kampus dari S1-S3
Bimbingan belajar online Quipper mengumumkan produk agregator pencarian perguruan tinggi di Indonesia, Quipper Campus. Layanan yang bisa diakses secara gratis melalui webpage ini menampilkan informasi perguruan tinggi negeri maupun swasta dari jenjang S1 hingga S3. Tidak hanya itu, pengguna juga bisa mengetahui estimasi biaya sampai karier yang didapat setelah lulus kuliah.
Kepala Seksi Divisi Kelembagaan dan Kerja Sama KOPERTIS Prita Ekasari mengatakan untuk mendorong kualitas pendidikan di Indonesia, tidak melulu hanya mengandalkan kerja sama dan dukungan dari pihak pemerintah. "Tentunya kami juga turut mendukung pihak swasta yang ikut serta memajukan pendidikan dengan pemanfaatan teknologi ini," ujar Prita di Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Quipper Campus bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan tinggi dari seluruh Indonesia, dengan menyediakan informasi terlengkap mengenai jurusan, biaya pendidikan, jadwal seleksi masuk, program beasiswa hingga jumlah kuota yang tersedia untuk setiap jurusan yang dipilih sehingga dapat memberikan lebih banyak pilihan bagi murid, memudahkan proses seleksi dan membantu pemerataan pendidikan di seluruh institusi pendidikan tinggi di Indonesia.
Sementara itu, Takuya Homma, Country Manager Quipper Indonesia mengatakan, sebagai perusahaan edutek yang memiliki tujuan untuk mendukung pendidikan di Indonesia, Quipper akan terus berinovasi dalam rangka mendukung program pemerintah untuk memastikan siswa-siswi Indonesia dapat bersaing di tingkat global.
Saat ini Quipper Campus telah menyediakan informasi dari 182 Perguruan Tinggi Negeri dan 322 Perguruan Tinggi Swasta. Calon mahasiswa dapat mengaksesnya di campus.quipper.com untuk mendapatkan informasi mengenai dunia kampus dan perguruan tinggi. Ke depannya, Quipper menargetkan semakin banyak kampus yang bergabung dan mengembangkan produk yang bertujuan untuk mempermudah siswa mendaftar melalui platform Quipper Campus.
Diharapkan layanan terbaru ini dapat memenuhi kebutuhan industri institusi pendidikan tinggi dan juga membantu pemerintah dalam mengatasi masalah rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi. Menurut data Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Ristek-Dikti), pemerintah menargetkan APK sebesar 75 persen di tahun 2045 dari total penduduk usia 19 hingga 24 tahun.
Sinergi tersebut diharapkan dapat menjawab tantangan di era digital saat ini. Karena saat ini keterbatasan informasi bukanlah kendala, melainkan tsunami informasilah yang harus diatasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: