Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP Amankan Kapal Nelayan Berbendera Malaysia

KKP Amankan Kapal Nelayan Berbendera Malaysia Aparat keamanan memasang garis polisi pada kapal nelayan Malaysia dengan nomor lambung SLFA 4935 saat diamankan di pelabuhan perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, Minggu (28/1). Petugas Kantor Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Aceh menangkap kapal nelayan berbendera Malaysia karena diduga melakukan illegal fishing di peraian Selat Melaka, Aceh Timur dan mengamankan empat ABK warga Myanmar dan alat tangkap pukat kantrol. | Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Warta Ekonomi, Banda Aceh -

Kementerian Kelautan Perikanan melalui Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Lampulo, Banda Aceh, menangkap kapal nelayan berbendera Malaysia.

Herno Hardianto selaku Kepala Subbagian Tata Usaha Pangkalan PSDKP Lampulo di Banda Aceh, Minggu (28/1/2018), mengatakan, petugas juga mengamankan empat anak kapal yang semua warga negara Myanmar.

"Kapal nelayan berbendera Malaysia tersebut ditangkap saat mencuri ikan di perairan timur Aceh, sekitar 20 mil dari Langsa. Kapal ditangkap pada 24 Januari lalu sekitar pukul 04.46 WIB," ungkap Herno.

Saat ini, kapal nelayan Malaysia tersebut diamankan di Pelabuhan Samudra Lampulo, Banda Aceh. Sebelumnya, kapal tersebut sempat dibawa singgah di Langsa. Kapal kayu dengan nama SLFA 4935 itu memiliki kapasitas 29 gross ton atau GT.

Adapun empat nelayan kapal berbendera Malaysia yang diamankan tersebut yakni Win Su Htwe, (20), nakhoda kapal, serta tiga anak buah kapal yaitu Myo Win Aung, (32), Soe Min, (34), dan Moe Moe, (39). Ke empat mereka merupakan warga Myanmar. Herno menyebutkan, penangkapan berawal dari kecurigaan petugas yang berpatroli menggunakan Kapal Pengawas Hiu 12 melihat kapal nelayan tanpa bendera. Saat didekati, kapal nelayan itu sedang menangkap ikan menggunakan pukat.

"Setelah diperiksa, anak buah kapal tidak dapat memperlihatkan izin penangkapan ikan. Selain itu, mereka juga menangkap ikan menggunakan pukat yang dilarang," ungkap Herno.

Terkait ikan yang telah ditangkap, Herno menyebutkan pihaknya belum mengidentifikasi jenis ikannya. Namun begitu, berat keseluruhan ikan yang ditangkap mencapai 150 kilogram.

"Dari empat nelayan tersebut, seorang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka, yakni nakhoda kapal. Tersangka dijerat melanggar UU Nomor 31 Tahun 2004 yang diubah menjadi UU 45 Tahun 2009 tentang perikanan," pungkas Herno Hardianto. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: