Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dana Talangan Kilat Ala UangTeman

Dana Talangan Kilat Ala UangTeman Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

UangTeman memberikan pinjaman super cepat sehingga dapat diandalkan siapa saja yang membutuhkan dana mendadak. UangTeman memberikan waktu pinjaman mikro dengan rentang 10 hingga 30 hari, cocok bagi mereka yang membutuhkan dana talangan sementara. 

Tidak ada satu pun yang mengetahui apa yang akan terjadi dalam kehidupan kita di masa mendatang, apalagi yang menyangkut soal keuangan. Banyak kebutuhan mendadak yang bisa datang setiap saat, seperti untuk berobat, bayar uang sekolah, tambahan modal usaha, hingga membeli barang yang dibutuhkan. Saat kebutuhan itu datang, seringkali kita dalam kondisi tidak ada uang, belum gajian, atau memang tidak mau otak-atik uang yang sudah sengaja disimpan. 

Melihat kebutuhan seperti itu, UangTeman muncul dan berharap menjadi dewa penolong bagi siapa saja yang mendadak membutuhkan dana. Kecepatan pencairan yang hanya dalam hitungan detik, menjadikan Uang Teman dapat benar-benar diandalkan sebagai pemberi pinjaman dana talangan. 

UangTeman adalah startup financial technologi (fintech) yang dikelola oleh PT Digital Alpha Indonesia. Startup ini menawarkan model bisnis Crowdfunding Institution to Pear (I2P) Lending. Artinya, perusahaan menggalang dana dari beberapa investor kemudian menyalurkan dana tersebut kepada nasabah melalui platform daring, website, maupun aplikasi. 

Semisal, kita membutuhkan dana cepat untuk membayar biaya pengobatan. Namun, di saat itu kita tidak memiliki dana tunai yang mencukupi, mau pinjam ke saudara atau teman juga tidak ada yang dapat memenuhi. Maka, saat itu juga kita bisa membuka aplikasi UangTeman untuk mengajukan pinjaman. Jika kita pernah mengajukan pinjaman sebelumnya dengan pengembalian tepat waktu, dijamin begitu “klik” ajukan, saat itu juga dana akan cair.

Proses pengajuan pinjaman pertama memang tidak bisa dilakukan dalam hitungan detik karena harus menunggu proses verifikasi. Namun, pinjaman pertama ini bisa menjadi kunci sukses untuk pinjaman berikutnya, selain prosesnya lebih cepat, pinjaman juga bisa lebih besar. Adapun pinjaman pertama yang disetujui adalah Rp2 juta, pinjaman berikutnya akan naik menjadi Rp3 juta dan seterusnya hingga maksimal Rp8 juta. 

Bunga yang ditawarkan memang cukup tinggi, 1% per hari. Dengan minimal pinjaman Rp2 juta dan waktu pinjaman minimal 10 hari, bunga yang harus dibayarkan sekitar Rp200 ribu. Semakin lama pinjaman, misalkan hingga waktu jatuh tempo 30 hari, maka bunga pinjaman akan dikalikan 3, menjadi sekitar Rp600 ribu. Namun untuk pinjaman berikutnya, bunga turun hingga 0,6% per hari.

Chief Executive Officer (CEO) UangTeman, Aidil Zulkifli, mengatakan kepada Warta Ekonomi bahwa UangTeman yang hadir pada April 2015 ini berfokus pada segmen mikro. Segmen pasar yang dibidik adalah para pengusaha mikro, seperti masyarakat yang bekerja di perusahaan dan memiliki pekerjaan sambilan berjualan barang di media sosial. Selain itu, UangTeman juga memberikan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan mendadak, seperti biaya kesehatan, biaya pendidikan, hingga kebutuhan konsumtif.

Selain UangTeman, di luar sana ada banyak perusahaan startup fintech, baik yang sudah terdaftar atau pun belum. Di Otoritas Jasa Keuangan, saat ini, setidaknya telah terdaftar 30 fintech, salah satunya UangTeman yang berdiri sejak April 2015. Dibanding dengan fintech lainnya, UangTeman memiliki keunggulan kecepatan pencairan dana. 

Menurut Aidil, UangTeman memiliki beberapa perbedaan dibanding fintech yang lain. Pertama, UangTeman memiliki konsep atau model bisnis Institution to Pear (I2P), jadi tidak secara langsung dari investor ke pemimpan (P2P), tetapi uang investor dikelola oleh UangTeman untuk kemudian disalurkan kepada para peminjam. 

Model ini memiliki kelebihan sebab keputusan untuk menyalurkan pinjaman atau tidak ada di tangan UangTeman. Menurut Aidil, saat ini di Indonesia lebih cocok dengan model bisnis tersebut karena edukasi untuk peritel investor model P2P di Indonesia masih belum matang dan masyarakat belum mengerti risiko untuk memberikan pinjaman tanpa jaminan.

Kedua, segmen yang disasar adalah kelompok mikro dengan jangka pinjaman yang pendek karena menurut Aidil tidak banyak yang bermain di segmen ini. Perbankan memiliki pinjaman minimal Rp5 juta, itu pun dengan tempo minimal 6 bulan. Maka dengan menggarap segmen tersebut, diharapkan ada kemungkinan dapat bekerja sama dengan bank. 

“Rata-rata peminjam di UangTeman untuk keperluan usaha mikro sebesar 30%, medis 20%, edukasi sekolah 25%, dan konsumtif 25%,” ungkap Aidil.

Ketiga, pembayaran tunai tidak dicicil, alasannya karena pinjaman yang disalurkan memang tidak besar. Menurut Aidil, syarat untuk mencicil haruslah dengan nominal yang tinggi. Dengan pembayaran secara tunai dalam tempo yang pendek, akan membuktikan kepercayaan UangTeman kepada nasabah untuk mendapatkan pinjaman yang lebih besar. 

Aidil menuturkan bahwa ketiga perbedaan tersebut menjadikan UangTeman memiliki segmen tersendiri yang tidak digarap oleh fintech lain dan bank. Segmen yang disasar oleh UangTeman memang masyarakat yang telah memiliki rekening bank atau under bank, tetapi mereka tidak memiliki kartu kredit atau akses kredit tanpa agunan (KTA). 

“Lebih dari 100 individu di Indonesia memiliki rekening bank, tetapi yang diberikan kartu kredit atau KTA hanya 20—25 juta saja, gap 70 juta itulah yang kita sasar,” ujar Aidil.

Banyaknya pemain fintech juga tidak membuat UangTeman khawatir. Meminjam pribahasa "Ada gula di situ ada semut", Aidil yakin semakin banyak pemain berarti penetrasinya akan semakin besar. Aidil pun mengungkapkan, menurut OJK, ada Rp4.000 triliun pinjaman yang belum disalurkan oleh bank, harapannya gap itu bisa ditembus oleh fintech. Jadi, masih banyak potensi bagi industri fintech untuk berkembang dan masih memungkinkan lebih banyak fintech yang bermain.

Peluang Bagi Investor

Hingga saat ini, UangTeman telah berusia hampir tiga tahun. Di usianya yang masih seumur jagung, UangTeman sudah memiliki kinerja yang cukup bagus sehingga bisa menjadi salah satu pelopor fintech. Aidil mengeklaim, hingga tahun 2017, UangTeman telah menyalurkan Rp130 miliar dana kepada 10.000 nasabah. Pinjaman tersebut mengalami kenaikan 350% dibanding tahun 2016. Sementara itu, jumlah nasabah mengalami pertumbuhan 200% dibanding tahun sebelumnya. Prestasi kinerja lainnya juga dapat dilihat dari kecilnya NPL yang mendekati 1%, turun dari tahun sebelumnya yang lebih dari 2%. 

Aidil menuturkan, jumlah nasabah UangTeman saat ini sudah mencapai 10.000, setara dengan 30% masyarakat Indonesia yang menggunakan fintech lending. Sementara, sisanya 70% dibagi ke lebih dari 20 fintech lending lainnya. Jika dilihat dari jumlah pinjamannya, UangTeman memang hanya menguasai pasar di bawah 5% saja. Hal itu disebabkan pinjaman yang disalurkan bersifat mikro, sementara fintech lain menyalurkan pinjaman lebih besar, bahkan ada yang mencapai Rp1 miliar. 

Tahun 2018, UangTeman menargetkan penyaluran dana 10 kali lipat dari penyaluran dana tahun 2017, atau mencapai Rp1,3 triliun. Untuk mencapai target tersebut, UangTeman akan lebih menggencarkan pemasaran secara offline (luar jaringan) dan membuka cabang di beberapa daerah. Pangsa pasar UangTeman saat ini 70% di Jabodetabek dan 30% di luar Jabodetabek. Ke depannya, diharapkan dapat berubah menjadi 60% di Jabodetabek dan 40% di luar Jabodetabek.

Dalam jangka panjang, UangTeman juga akan meluncurkan produk finansial lainnya, seperti asuransi, pinjaman kredit lain, atau kartu kredit pada nasabah yang loyal. Selain itu, UangTeman juga berencana memperluas pasarnya hingga ke luar negeri, semisal Filipina yang pasarnya mirip dengan Indonesia, memiliki segmen kelas menengah yang tinggi.

Untuk mencapai target tersebut, UangTeman sedang memburu investor Seri B. Sebelumnya, UangTeman telah mendapatkan pendanaan Seri A dengan nilai US$12 juta dari 3 investor institutional, salah satunya Alpha JWC Ventures, dan 5 investor individual. Dana tersebut digunakan untuk operasional sekaligus untuk disalurkan kepada nasabah. 

Algoritme Risiko Kredit

Pencairan dana super cepat menjadi keunggulan utama yang ditawarkan oleh UangTeman. Kecepatan tersebut dapat diciptakan oleh UangTeman berkat sebuah sistem yang dinamakan Algoritme Risiko Kredit atau Credit Risk Engine.

Menurut Aidil, dua tahun yang lalu, UangTeman belum bisa memberikan pinjaman secepat saat ini. Untuk mencairkan dana, UangTeman membutuhkan waktu 3—4 hari karena saat itu setiap aplikasi pengajuan dana masih menggunakan metode manual untuk melakukan verifikasi data. Selama dua tahun itu, UangTeman juga mengumpulkan data sebanyak mungkin yang kemudian diolah oleh Tim Algoritme menjadi algoritme yang tepat untuk menentukan calon nasabah yang tepat. 

Tidak hanya mempercepat proses pengajuan dan pencairan dana, sistem tersebut juga digunakan untuk memperkecil terjadinya fraud (penipuan) yang mengakibatkan Non Performing Loan (NPL). Sistem algoritme digunakan untuk mengelola risiko di depan, Artinya, dengan memilih nasabah yang baik untuk UangTeman, kemungkinan terjadinya penipuan akan semakin kecil.

Namun, ketika terjadi penipuan, lanjut Adi, UangTeman tidak segan untuk melapor ke polisi atau pihak berwenang lainnya. UangTeman juga memiliki fraud team in house yang akan mencari nasabah yang melakukan penipuan. Tetapi, karena algoritme penipuan yang digunakan sudah canggih, kehilangan terhadap pelaku penipuan sangat kecil, di bawah 1% saja. 

Fraud is not big issue di UangTeman karena kami punya teknologi untuk mencegah fraud,” ujar Aidil. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: