Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sektor Bisnis Berikut Diprediksi akan Berkembang di 2018

Sektor Bisnis Berikut Diprediksi akan Berkembang di 2018 Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga konsultan PricewaterhouseCoopers (PwC) memprediksi setidaknya ada 5 sektor industri yang akan berkembang pesat di Indonesia pada tahun 2018 seiring kemajuan penggunaan teknologi. Berikut rangkumannya.

Commerce (Virtual Commerce)

Munculnya teknologi artificial intelligence dan machine learning memungkinkan perusahaan e-commerce untuk mempelajari gaya fesyen, preferensi pengguna, dan memadankannya dengan item-item yang ditawarkan oleh merek-merek fesyen, seperti Walmart dengan “Toko Nomor 8”, Zalora dengan fitur pencarian visualnya, dan Yuna dengan chatbot-nya.

Pertanian

Dengan pemanfaatan sensor yang bisa mendeteksi kadar kelembapan tanah dan suhu, sektor yang menjadi sumber utama untuk kebutuhan hidup manusia ini akan semakin berkembang. Tercatat, sebagian besar tenaga kerja di bidang pertanian (lebih dari 90%) masih berada di negara-negara berkembang. Peluang pertumbuhan dalam bidang pertanian tersebar di sektor produksi, seperti membuat petani lebih efisien dan dapat meningkatkan hasil pertanian melalui kombinasi penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Kesehatan

Dalam lima tahun ke depan, belanja kesehatan di negara-negara berkembang seperti Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 10,7% per tahun, lebih besar dibandingkan pasar negara-negara maju yang hanya 3,7% per tahun. Diperkirakan, belanja kesehatan akan mencapai US$4 triliun pada tahun 2022. Sejalan dengan ini, dunia kesehatan digital juga semakin digemari investor. Pada tahun 2016 lalu, investasi di sektor kesehatan digital mencapai US$13 miliar, jauh lebih besar dibandingkan investasi selama tahun 2014 dan 2015. Tahun depan, penerapan solusi kesehatan berbasis teknologi diperkirakan akan terus meningkat. 

Manufaktur

Saat ini, mayoritas atau 60% dari seluruh kegiatan produksi di dunia berteknologi rendah dan menengah. Dengan makin diterapkannya teknologi produksi yang tinggi dan perubahan dinamika biaya produksi, diperkirakan sektor manufaktur akan semakin meningkat di dunia pada tahun-tahun mendatang. Kalla Group misalnya, mulai beralih menggunakan teknologi berbasis cloud untuk meningkatkan efisiensi dan manajemen risiko.

Ritel dan Konsumsi

Konsumsi dalam negeri merupakan salah satu faktor terbesar pembentuk perekonomian Indonesia, dengan kontribusi di atas 55%. Kombinasi pertumbuhan kelas menengah di Indonesia cenderung menuntut kualitas dan harga yang lebih, terutama untuk produk seperti pakaian, hiburan, liburan, dan otomotif akan mendorong pertumbuhan sektor ini tahun depan. Jika pada tahun 2010 lalu kelas menengah hanya mencapai 46% di seluruh dunia, pada tahun 2020 kelas menengah akan mengalami peningkatan jumlah hingga hampir 70% dan mendekati 80% pada tahun 2030.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: