Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proyek Jalan Produksi Sulsel Memakan Dana Rp38,4 Miliar

Proyek Jalan Produksi Sulsel Memakan Dana Rp38,4 Miliar Dalam rangka mengejar target pembangunan fisik dan pembebasan lahan, PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) menempuh sejumlah upaya percepatan. Ditargetkan, jalan tol yang tergabung ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dapat dioperasikan pada awal 2019. | Kredit Foto: PT Jasamarga Manado Bitung
Warta Ekonomi, Makassar -

Pengerjaan proyek jalan produksi untuk mendukung sektor pertanian di Sulawesi Selatan menelan dana sekitar Rp38,4 miliar untuk 64 lokasi yang menggunakan program padat karya tunai.

"Pengerjaan proyek itu dengan program padat karya tunai dijalankan oleh lima kementerian yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Desa, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Perhubungan," tutur Basuki Hadimuljono selaku Menteri PUPR disela-sela kunjungan kerjanya di Desa Panyangkalang, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulsel, Kamis (15/2/2018).

Dia mengatakan, pelaksanaan program padat karya tunai yang diarahkan oleh pemerintah dengan beberap tujuan seperti untuk menditribusikan uang ke desa, membuat prasaran dan sarana sendiri yang pekerjanya mendapatkan honor untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Menurut Basuki, khusus kegiatan padat karya tunai di Kabupaten Gowa terdapat di tiga lokasi kecamatan, salah satunya adalah Desa Panyangkalang yang dikunjungi presiden.

"Sedang secara nasional ada lebih 900 lokasi dengan total pendanaan mencapai Rp540 miliar untuk membangun jalan-jalan produksi dengan memanfaatkan tenaga padat karya," katanya.

Untuk melihat perkembangan proyek itu di lapangan, presiden telah mengunjungi beberapa daerah diantaranya Jawa Tengah, Lampung, Seram, dan Maluku, Ambon yang dikunjungi presiden sebelum ke Sulsel. Sementara itu, salah seorang penerima manfaat dari program padat karya tunai itu, Mansina Umi mengaku, dengan adanya program pemerintah itu, maka petani atau masyarakat setempat mendapatkan penghasilan tambahan.

"Karena disela-sela mengerjakan sawah, dapat menjadi pekerja padat karya dengan penghasilan harian sesuai dengan standar pengupahan," pungkasnya sembari menggambarkan, untuk gaji tukang Rp125 ribu per hari, sedang untuk buruh atau pembantu tukang Rp85 ribu per hari per orang. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: