Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kiprah Panasonic di Indonesia

Kiprah Panasonic di Indonesia Pabrik Panasonic | Kredit Foto: Panasonic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Panasonic, salah satu dari 10 perusahaan global yang paling diakui (versi Forbes) dengan pangsa pasar $26,2 miliar ini didirikan oleh Konosuke Matsushita pada 1918 lalu. Perusahaan yang saat ini genap berusia 100 tahun ini memulai Kisah Panasonic di Indonesia pada 1960 ketika melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama Technical Cooperation Agreement lewat Matsushita Electric Industrial Co. Ltd. dengan PT Transistor Radio Manufacturing, perusahaan yang didirikan oleh pengusaha nasional Thayeb M. Gobel. 

Sepuluh tahun kemudian, tahun 1970, perusahaan Panasonic Manufacturing Indonesia (belakangan pada tahun 2004 diganti nama menjadi PT Panasonic Gobel Indonesia) diresmikan. Perusahaan patungan ini menarik karena hanya di Indonesia saja pengusaha lokal masih memegang saham (40%). Di negara lain, sudah 100 persen dimiliki oleh mereka. 

Panasonic kepincut untuk berbisnis di Indonesi karena beberapa alasan. Di antara negara lain yang Panasonic kategorikan sebagai negara berkembang, seperti India dan Vietnam, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inflasinya terkendali. Satu lagi yang istimewa dari Indonesia adalah kecepatan pertumbuhan kelas menengah. Atas dasar potensi pasar yang besar itu, Panasonic memiliki startegi membagi zona pasar menjadi 3 zona.

Pasar pertama adalah pasar premium atau value added (premium) zone. Konsumen di zona ini sudah melek pada merek Panasonic, seperti AC, kulkas Econavi, dan Panasonic Beauty yang mengusung teknologi Nanoe G. Sementara, zona kedua adalah red ocean yang mana pertarungan di segmen ini sangat sengit karena begitu banyak produk. Lalu ketiga, zona volume and value. Konsumen yang berada di zona ini sangat sensitif terhadap harga produk, namun tetap menginginkan produk yang berkualitas, dan Panasonic mencoba fokus di zona Ini. 

Terbukti, kontribusi penjualan produk untuk zona volume and value mencapai 60% dari seluruh penjualan. Sementara itu, produk premium sekitar 15% dan sisanya dari produk di zona red ocean. Penjualan tertinggi Panasonic disumbangkan dari produk AC, disusul kulkas, mesin cuci, dan televisi.

Panasonic menargetkan Indonesia menjadi negara dengan penjualan tertinggi di Asia Tenggara, yang saat ini masih dipegang oleh Malaysia. Dengan target nilai penjualan naik 20% setiap tahunnya, Panasonic ingin pangsa pasar mereka terus tumbuh. Untuk di Asia Pasifik, Indonesia ditargetkan menjadi yang nomor satu untuk kategori consumer electronic. 

Panasonic juga terus berinovasi menghadirkan produk yang ramah lingkungan dan berkualitas agar dapat tetap bertahan di Industri ini. Inisiatif terbaru mereka, Panasonic Environment Vision 2050, ingin menjadi perusahaan global dengan zero emission. Lebih spesifiknya, perusahaan akan memproduksi ecoconscious dan smart living spaces serta berkontribusi terhadap eco-conscious dan smart travel and transport. Hal itu sudah dimulai dengan menciptakan pabrik dengan emisi CO2 nol karena mengganti semua lampu ke LED, penggunaan sistem manajemen energi yang lebih maju seperti FEMS dan smart manufacturing, serta mengadopsi photovoltaic power generation systems

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: