- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Di Tengah Ketidakpastian Kebijakan Luar Negeri AS, Emas Berjangka Naik
Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Rabu (14/3/2018) pagi WIB, setelah Presiden AS Donald Trump memecat Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dalam sebuah langkah yang terduga.
Tillerson akan digantikan oleh Direktur Central Intelligence Agency (CIA) saat ini Mike Pompeo.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April menguat 6,3 dolar AS atau 0,48 persen, menjadi menetap di 1.327,10 dolar AS per ounce.
Menjelaskan keputusannya untuk memecat Tillerson, Presiden Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia "tidak setuju (dengan Tillerson) mengenai hal-hal ... kami tidak memiliki pemikiran yang sama," sambil mengatakan bahwa dia dan kepala CIA "selalu memiliki pemikiran yang sama." Namun, kepergian Tillerson telah membawa lebih banyak ketidakpastian mengenai kebijakan luar negeri AS dan mendorong para investor untuk beralih ke aset "safe haven" emas.
Indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,31 persen menjadi 89,585 pada pukul 17.51 GMT.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena logam mulia yang diukur dalam dolar AS menjadi lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Emas berjangka mendapat dukungan tambahan karena Dow Jones Industrial Average AS kehilangan lebih dari 170 poin, berjuang untuk bertahan di atas 25.000 poin. Ketika ekuitas mengalami kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 9,1 sen atau 0,55 persen, menjadi menetap di 16,627 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik 4,40 dolar AS atau 0,46 persen, menjadi ditutup di 967,30 dolar AS per ounce.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: