Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Darmin Kumpul Bareng Pengusaha Kelapa Sawit, Bahas Apa?

Menko Darmin Kumpul Bareng Pengusaha Kelapa Sawit, Bahas Apa? Menteri Kordinator Perekonomian Darmin Nasution berbicara dihadapan peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pusat Inkubasi Bisnis Syariah Majlis Ulama Indonesia (Pinbas MUI) di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (14/2). Rakernas PINBAS MUI ini merupakan langkah realisasi atas program redistribui aset, kemitraan antara pengusaha kecildan para konglomerat nasional yang difasilitasi oleh Pemerintah dan MUI. | Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) ke-10 yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Dari pantauan Warta Ekonomi, Darmin datang sekitar Pukul 09.20 WIB. Ia didampingi Ketua Dewan Pembina Gapki Jufri Bahruni, Ketua Umum Gapki Joko Supriyono, serta seluruh jajaran pengurus Gapki.

Ketua Umum Gapki Joko Supriyono mengatakan sesuai dengan Aturan Dasar (AD) Aturan Rumah Tangga (AD/ ART) organisasi, Munas dilaksanakan setiap tiga tahun untuk menyusun program kerja baru untuk tiga tahun ke depan. Di usianya ke-37 tahun Gapki telah menyelenggarakan Munas sebanyak 10 kali.

"Yang paling membanggakan, Bapak Menko sebagai bagian dari pemerintah ikut memberikan dukungan yang sangat besar kepada industri kelapa sawit ini dengan melakukan upaya-upaya advokasi, termasuk di luar negeri. Pemerintah ikut juga mendukung bagaimana memerangi kampanye negatif yang sering ditujukan kepada industri kelapa sawit Indonesia," kata Joko dalam sambutannya.

Joko menambahkan, produksi sawit Indonesia sepanjang 2017 mencapai 41,98 juta ton yang terdiri crude palm oil (CPO) sebesar 38,17 juta ton dan palm kernel oil (PKO) sebesar 3,05 juta ton.

Angka ini menunjukkan peningkatan produksi sebesar 18% jika dibandingkan dengan poduksi tahun 2016 yaitu 35,57 juta ton yang terdiri dari CPO 32,52 juta ton dan PKO 3,05 juta ton.

"Dari 38 juta ton tersebut diekspor ke lebih lima puluh negara sebanyak 31 juta ton dan untuk pasar domestik 11 juta ton. Dari 31 juta ton yang diekspor yang dalam bentuk CPO hanya 7 juta ton. Artinya, sisanya diekspor dalam bentuk olahan. Ini membuktikan program hilirisasi pemerintah sebenarnya sudah menunjukkan hasil," ujar dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: