Eks pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont, telah ditahan di Jerman pada hari Minggu (25/3/2018), lima bulan setelah memasuki aksi pengasingan dirinya dari Spanyol, di mana dia menghadapi ancaman hukuman 25 tahun penjara karena mengatur referendum pemisahan diri tahun lalu.
Puigdemont memasuki Jerman dari Denmark setelah meninggalkan Finlandia pada hari Jumat (23/3/2018) ketika tampak bahwa polisi akan menangkapnya di sana dan memulai proses ekstradisi yang diminta oleh Spanyol.
Upaya penahanan memperburuk krisis Catalonia yang berkobar tahun lalu ketika kawasan itu membuat deklarasi simbolik kemerdekaan, yang mendorong Madrid untuk mengambil alih pemerintahan secara langsung.
Puluhan ribu warga Catalonia, banyak dari mereka memakai pita kuning untuk mendukung para pemimpin separatis yang dipenjarakan, berdemonstrasi di Barcelona pada Minggu (25/3/2018) sore, meneriakkan "Puigdemont, presiden kami" dan "kebebasan bagi tahanan politik."
Dalam protes paralel yang lebih kecil di luar delegasi pemerintah pusat di ibukota Catalonia, tiga orang ditangkap dan 50 menderita luka ringan setelah demonstran bentrok dengan polisi anti huru-hara Spanyol. Pembicara parlemen Catalan Roger Torrent menyerukan koalisi dalam membela kebebasan sipil dan hak kedaulatan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu malam.
"Tidak ada hakim, tidak ada pemerintah dan tidak ada pejabat yang berhak untuk menahan dan mengejar presiden warga Catalonia,” tuturnya. Torrent menyerukan “ketenangan dan panangguhan” setelah aksi baku hantam antara warga Catalonia dan polisi Spanyol, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (26/3/2018).
Mahkamah Agung Spanyol memutuskan pada hari Jumat bahwa 25 pemimpin Catalonia akan diadili atas upaya pemberontakan, penggelapan, atau tidak menaati negara dan mengaktifkan kembali surat perintah penangkapan internasional untuk Puigdemont dan empat politisi lainnya yang pergi ke pengasingan pada tahun lalu.
Di antara mereka yang tunduk pada perintah penangkapan, Clara Ponsati, eks menteri Catalan yang sekarang tinggal di Skotlandia, mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia akan menyerahkan diri, ungkap polisi Skotlandia dalam sebuah pernyataan pada Minggu sore.
Tiga pemimpin Catalan lainnya ada di Belgia. Polisi Jerman menangkap Puigdemont pada hari Minggu di negara bagian utara Schleswig-Holstein merujuk kepada surat perintah penangkapan Eropa yang dikeluarkan oleh Spanyol. Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan Puigdemont ditahan di dekat bagian jalan raya A7, yang memotong negara dari kota Flensburg dekat perbatasan Denmark.
"Puigdemont kemudian dipindahkan ke penjara Neumuenster," lapor kantor berita Jerman, DPA.
Majalah Jerman Focus mengatakan bahwa intelijen Spanyol memberi tahu polisi federal BKA bahwa Puigdemont sedang dalam perjalanan dari Finlandia ke Jerman. Tidak ada sumber untuk laporannya. Puigdemont telah tiba di Finlandia pada hari Kamis untuk bertemu dengan anggota parlemen dan menghadiri konferensi sebagai bagian dari kampanye untuk meningkatkan profil gerakan kemerdekaan Catalonia di Eropa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo