Perusahaan penyedia sistem telekomunikasi, ZTE, menyatakan Indonesia dalam segi teknologi sudah siap menjalankan jaringan 5G. Namun, di sisi lain, realisasinya belum mencapai 100%.
Chief Architect CTO Group ZTE, Mo Li, menyebut ada tiga pilar yang membuat Indonesia masih tertinggal dengan negara-negara maju lainnya dalam pelaksanaan teknologi 5G.
"Pertama, kapasitas dari beberapa jaringan karena Internet of Things (IoT) itu penting," ungkap Mo kepada wartawan di Four Seasons Hotel, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Mo menambahkan faktor yang kedua mengarah kepada struktur konstruksi jaringan, jadi belum dikatakan belum maksimal secara keseluruhan. Ketiga dalam menyikapi pemain over the top (OTT) atau layanan yang beroperasi memanfaatkan akses internet.
"Yang ketiga ini harus berhati-hati karena berhubungan dengan transformasi, dari segi fundamental operatornya itu sendiri bisa bermain dengan pemain OTT. Begitu juga dari segi radio karena berhubungan dengan regulasi. Terkait hal tersebut sedang mengarah kesana," terangnya.
Lebih jauh Mo mengungkapkan ZTE sendiri telah membuka komunikasi dengan para pemain operator, tetapi sayangnya Mo belum bisa menjelaskan secara rinci seperti apa spesifikasinya.
Untuk di Indonesia, ZTE telah meluncurkan solusi big video yang bisa menjadi jawaban atas kecepatan unduh yang lambat, atau latensi tinggi. Solusi baru ZTE ini meliputi MEC CDN yang bisa mempercepat unduh, dengan mempertahankan latensi rendah. Arsitektur internet baru berdasar ICN/CCN akan mampu menangani informasi dan koneksi yang berlebih dan solusi Cloud STB akan menjamin peningkatan layanan serta menghemat TCO bagi operator.
”Kami senang bisa membawa inovasi-inovasi pertama di dunia ini ke Indonesia karena komitmen kami adalah memberikan teknologi 5G terbaik, membantu para mitra telko kami membangun jaringan yang lebih baik, dan memberi nilai lebih kepada para pelanggannya. Dengan inovasi 5G kami, kami berharap dapat terus bermitra dengan operator telekomunikasi di Indonesia untuk membawa teknologi jaringan mereka ke tingkat lanjut," pungkas Benjamin Bai, Marketing Director ZTE Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: