Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan bahwa kondisi perekonomian saat ini melambat atau turun dibandingkan kondisi perekonomian saat dirinya menjadi Presiden RI.
SBY membenarkan bahwa ekonomi sekarang ini melambat. Hanya tumbuh 5%, turun dibanding saat dulu saya memegang amanah, ekonomi kita menguat di 6%.
"Meski begitu, kita tak perlu pesimis, kita pernah mengalami krisis yang lebih berat dan kita berhasil melaluinya,” kata SBY dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (6/4/2018).
Optimisme itu disampaikan SBY menjawab kekhawatiran ratusan siswa dan alumni Sekolah Bisnis Sragen (SBS), akan kondisi ekonomi bangsa saat ini. Ditambah lagi beberedarnya rumor bangsa besar ini diramalkan akan bubar 12 tahuh lagi.
Menurut SBY, ekonomi bangsa bisa kembali menguat andai pemerintah menjaga tren pertumbuhan ekonomi. Salah satu caranya dengan melanjutkan kebijakan-kebijakan yang dulu berhasil mengangkat perekonomian bangsa.
“Terserahlah jika nama program yang dulu itu diubah, tetapi yang penting apa yang sudah baik itu hendaknya dilanjutkan. Kebijakan-kebijakan pro-rakyat harusnya tetap dijalankan agar ekonomi kita bisa terus tumbuh,” harapnya.
Jika ekonomi tumbuh kuat, kata SBY, pendapatan rakyat akan membaik, daya beli menjadi tinggi, dan masyarakat akan mengkonsumsi makanan yang berkualitas. Dampaknya, bisnis restoran atau produsen makanan pasti akan menggeliat.
“Hal serupa juga terjadi pada bisnis energi, jasa pariwisata, pokoknya bisnis sektor rill akan meningkat dengan signifikan. Syaratnya pertumbuhan ekonomi harus terjaga,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu