Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah mengirimkan 2.000 ton beras ke Gaza, Palestina sebagai bantuan untuk warga di sana.
Direktur Global Humanity Response ACT Bambang Triyono mengatakan di Jakarta, Senin (9/4/2018) bahwa pengiriman beras itu dilakukan bertahap sejak 21 Februari lalu.
"Pengiriman dilakukan 10 kali dan saat ini 2.000 ton itu sudah sampai semua di Gaza," kata dia.
Menurut Bambang, bantuan tersebut akan diterima oleh sekitar 100 ribu kepala keluarga, atau 25 kg beras per rumah.
Biasanya satu keluarga di sana memiliki lima anggota, sehingga diperkirakan bantuan tersebut dapat mencukupi kebutuhan mereka selama sebulan.
ACT menggunakan mengirimkan bantuan tersebut secara komersial dengan mekanisme ekspor-impor melalui Israel.
Bambang mengatakan hal itu adalah satu-satunya cara yang mungkin untuk mengirimkan bantuan ke Gaza.
Jika mengirimkan beras tersebut sebagai bantuan sosial, mereka khawatir bantuan tersebut tidak sampai ke Gaza.
Selain mengirimkan bantuan berupa beras, ACT juga membuat dapur umum di Gaza.
Dapur umum Yang dibangun ACT ada dua jenis yaitu dapur umum reguler Dan dapur umum untuk rumah sakit. Dapur umum reguler diperkirakan dapat memberikan makan untuk 1.000 warga dan hanya melayani makan siang.
Sedang dapur umum rumah sakit dibangun di 15 rumah sakit, dan setiap dapur umum dapat melayani 2.000 pasien untuk makan tiga kali sehari.
"Di dapur umum reguler para relawan ACT akan memasak untuk warga, sedangkan untuk dapur umum rumah sakit Kami hanya memasok bahan Baku sesuai menu yang telah diberikan ruamh Sakit," kata Bambang.
Setelah Ramadan, ACT akan kembali mengirimkan bantuan beras untuk warga Palestina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: