Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO) Indonesia, Gunadi Sindhuwinata, menjelaskan di industri otomotif pada perangkat kerasnya sudah banyak melakukan robotisasi. Namun, permasalahannya adalah bagaimana tanpa pengaruh manusia, robot tersebut dapat bekerja lebih cepat dan tepat. Inilah yang sebenarnya yang menjadi tujuan Industri 4.0.
"Tentu ini dapat dilakukan dengan peningkatan kemampuan Artificial Inteligent (AI), digitalisasi, internet, dan lain-lain," terang Gunadi dalam diskusi bisnis yang digelar Radio PAS FM di Hotel Ibis, Jakarta, beberapa saat lalu.
Untuk penerapan awal Industri 4.0 seperti yang didengungkan pemerintah, Indonesia akan berfokus pada lima sektor manufaktur, yaitu makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta industri elektonik.
Making Indonesia 4.0 ini memberikan arah yang jelas bagi pergerakan industri nasional di masa depan, termasuk fokus pada pengembangan lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan serta menjalankan sepuluh inisiatif nasional dalam upaya memperkuat struktur perindustrian Indonesia.
Di sisi lain, sambung Gunadi, kecepatan internet 4G masih belum sepenuhnya sehingga yang terpenting sebenarnya adalah sarana pendukung pengalihan ke Industri 4.0.
"Pelaku usaha hanya dapat mengandalkan pada kemampuan pemerintah untuk mengembangkan hal tersebut," imbuhnya.
Lebih jauh Gunadi Sindhuwinata menjelaskan dari segi sumber daya manusia dirinya optimistis tenaga yang tersedia cukup mampu untuk beradaptasi dengan teknologi di Industri 4.0 sehingga tidak perlu dirisaukan.
"Bagi industri, secara keseluruhan masalah utama sebenarnya adalah skala ekonomi," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah