Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-Gara Bom Perang Dunia II Ditemukan, Bandara Berlin Alami Gangguan

Gara-Gara Bom Perang Dunia II Ditemukan, Bandara Berlin Alami Gangguan Kredit Foto: Reuters/Axel Schmidt/File Photo
Warta Ekonomi, Berlin -

Bandara Tegel Berlin telah memperingatkan para penumpang adanya gangguan pada Jumat (20/4/2018) pagi ketika sebuah bom Perang Dunia II ditemukan di dekat stasiun kereta api pusat ibu kota yang telah dijinakkan.

Bom Inggris seberat 500 kilogram (1.100 pon) ditemukan selama pekerjaan konstruksi dan semua bangunan dalam radius 800 meter (2.625 kaki) akan dievakuasi mulai pukul 9 pagi waktu setempat (0700 GMT).

Pesawat yang mendarat di Tegel, yang berjarak sekitar tujuh kilometer (4,4 mil) dari stasiun pusat, mungkin perlu diarahkan ulang untuk menghindari terbang di atas lokasi yang merintangi.

"Lalu lintas udara akan dibatasi secara signifikan besok pagi sebelum dan selama penahanan," tutur operator bandara kepada penumpang melalui Twitter. Perjalanan bus ke dan dari bandara juga akan terganggu, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (19/4/2018).

Seorang juru bicara untuk Bandara Berlin mengatakan rincian lebih lanjut akan tersedia pada siang hari. Polisi Berlin mengatakan keputusan apakah akan menutup ruang udara akan dilakukan oleh tim penonaktifan bom.

Lebih dari tujuh dekade setelah berakhirnya Perang Dunia II, Jerman masih menemukan lebih dari 2.000 ton bom dan amunisi hidup setiap tahun. Bandara Tegel juga ditutup sebentar Agustus lalu setelah bom buatan Rusia ditemukan, memaksa penerbangan malam itu untuk mengalihkan ke bandara lain kota, Schoenefeld.

Tegel adalah bandara tersibuk di Berlin, melayani lebih dari 21 juta penumpang per tahun. Maskapai besar yang terbang ke bandara termasuk easyJet, Lufthansa, Eurowings, British Airways, dan Air France-KLM.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: