PT Pelindo III, resmi mengakuisisi saham entitas swasta pada PT Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Sebelumnya Pelindo III memiliki 60% saham APBS melalui anak usahanya, Pelindo Marine Service (PMS). Sisanya dimiliki oleh Van Oord dan GSU sebesar masing-masing 20%.
CEO Pelindo III, Ari Askhara, mengatakan bahwa kepemilikan saham mayoritas di APBS membuat Pelindo III dapat semakin gesit untuk mengambil keputusan bisnis. Apalagi kini Pelindo III mengintegrasikan pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik dalam konsep Great Surabaya Metropolitan Port.
"Beberapa terminal di Pelabuhan Tanjung Perak sudah direkonfigurasi sesuai jenis komoditasnya untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat. Kemudian Pelindo III juga membangun beberapa terminal baru, seperti Terminal Teluk Lamong dan Terminal Manyar di JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate). Maka traffic (arus) kapal akan semakin ramai melalui APBS, sehingga potensi bisnisnya semakin besar," tegas Ari di Surabaya, Jumat (20/4/2018) kemarin.
Sementara itu, Direktur Utama PMS Putut Sri Muljanto mengatakan, APBS mengelola channel fee yang dipungut dari operator kapal untuk dialokasikan pada pengaturan lalu lintas pelayaran dan juga perawatan alur agar aman untuk dilayari.
“Pelindo III mengakuisi masing-masing 15% saham dari Van Oord dan GSU. Sehingga kini Pelindo III memiliki kontrol penuh dengan 90% saham," kata Putut Sri Muljanto.
Sebelumnya, Pelindo III sendiri di tahun 2015 telah berhasil menyelesaikan proyek revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya dengan nilai pekerjaan mencapai 73 juta dolar AS. Alur pelayaran sepanjang 25 mil tersebut menjadi akses laut menuju Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, dikembangkan dari semula dengan lebar 100 meter dan kedalaman sekitar -9,5 meter LWS (low water spring/rata-rata permukaan air) menjadi selebar 150 meter dengan kedalaman mencapai -13 meter LWS. Sehingga memiliki kedalaman yang cukup untuk mengakomodir kapal-kapal yang berbobot lebih besar.
"Usai direvitalisasi potensi bisnis APBS semakin menjanjikan. Karena kini tren kapal yang memasuki Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik memiliki bobot yang semakin besar. Terlebih tren ini juga didorong dengan tren pertumbuhan throughput (arus bongkar muat barang) yang juga terus meningkat," jelasnya.
Berdasarkan catatan Pelindo III, jumlah kapal yang melalui APBS sepanjang tahun 2016 sebanyak 1.105 unit atau setara dengan total bobot kapal yang mencapai lebih dari 27 juta gros ton. Kemudian meningkat pada tahun 2017 dengan jumlah kapal sebanyak 2.857 unit atau setara dengan lebih dari 53 juta gros ton bobot kapal. Sehingga peningkatan year on year untuk periode tersebut untuk arus kapal sebesar 158,5 persen dan untuk bobot kapal sebesar 96,3 %.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil