Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Harapan untuk Dirut Pertamina yang Baru

Ini Harapan untuk Dirut Pertamina yang Baru Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berharap Direktur Utama (Dirut) Pertamina yang baru mampu menjaga pasokan Bahan Bakar Minyak Premium dan mengawal program satu harga.

Juru Bicara PSI Bidang Ekonomi, Industri, dan Bisnis Rizal Calvary Marimbo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (22/4/2018), menyambut baik langkah tegas pemerintah mencopot Elia Massa Manik dari posisi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dan pimpinan lainnya.

"Pencopotan ini sudah tepat. Tentu ada pertimbangan-pertimbangan objektif pemerintah sebagai shareowner Pertamina dikaitkan dengan penugasan dan lain sebagainya," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mencopot Elia Massa Manik dari posisi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Pertamina (Persero) akhir pekan lalu.

Ada lima posisi yang diganti dalam RUPS, termasuk Direktur Utama Elia Massa Manik. Kemudian, Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia (MPPP) Pertamina Ardhy N. Mokobombang, Direktur Pengolahan Toharso, Direktur Manejemen Aset Dwi Wahyu Daryoto, dan Direktur Pemasaran Korporat Muchamad Iskandar.

Rizal menilai, dirut lama tidak mampu menjaga pasokan BBM jenis Premium sehingga menimbulkan kelangkaan di berbagai tempat. Oleh karena itu, PSI berharap pimpinan baru definitif Pertamina nantinya dipegang oleh sosok yang mampu menjaga pasokan BBM jenis Premium.

"Jangan sampai terulang. Premium harus ready stock, itu tugas dia," ucap Rizal.

PSI juga berharap dirut baru nantinya mampu mengawal program BBM satu harga. Sebab program ini sudah tepat untuk memberikan rasa keadilan dan mengatasi ketimpangan harga di berbagai wilayah.

"Secara komersial, Pertamina memang harus mengejar keuntungan. Tapi, Pertamina juga harus menjalankan PSO (public service obligation) serta menjadi mandataris pemerintah dalam berbagai penugasan," ucap Rizal.

Setelah memberhentikan Elia, pemerintah kemudian menunjuk Nicke Widyawati menggantikan Elia. Nama Nicke Widyawati mulai dikenal publik sejak masuk ke tubuh PT PLN (Persero) pada 2014.

Semula Ia menjabat sebagai Direktur Perdagangan, Manajemen Risiko, dan Kepatuhan. Lalu, terjadi lagi perombakan di tubuh PLN dan Nicke menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: