Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bareksa Terpilih jadi Salah Satu Distributor Penjualan SUN Ritel Secara Online

Bareksa Terpilih jadi Salah Satu Distributor Penjualan SUN Ritel Secara Online Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) salah satu marketplace finansial, terpilih menjadi salah satu mitra distribusi dalam rangka penjualan Surat Utang Negara (SUN) ritel di pasar perdana domestik. Pemilihan mitra distribusi tersebut ditetapkan pemerintah pada 26 April 2018. 

Pemerintah menetapkan 20 perusahaan yang terpilih menjadi mitra distribusi SUN ritel baik secara offline maupun online. Di antaranya 15 bank umum, 2 perusahaan efek, dan 3 perusahaan teknologi finansial. Dengan penetapan itu, maka Bareksa akan melayani pemesanan pembelian SUN ritel secara langsung kepada pemerintah melalui sistem elektronik (layanan online). 

Penjualan secara online ini merupakan upaya pemerintah guna mempermudah akses investasi masyarakat luas terhadap SUN ritel serta memperbesar kontribusi investor lokal untuk berperan aktif dalam pendanaan pembangunan. Per september 2017 tercatat kontribusi investor lokal di SUN sebesar 59 persen, sementara 41 persen berasal dari investor asing.

Co Founder Bareksa Portal Investasi, Karaniya Dharmasaputra, menyatakan dukungannya atas upaya pemerintah dalam memperluas akses masyarakat untuk turut berinvestasi di SUN ritel. “Sebagai marketplace finansial terintegrasi, Bareksa akan terus melakukan inovasi digital untuk mendukung program pembangunan yang dilakukan pemerintah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 27 April 2018.

Dalam waktu dekat yakni pada triwulan II, pemerintah akan melakukan penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR003 secara online. Sehubungan dengan rencana tersebut, terdapat 9 mitra distribusi yang akan membantu pemerintah untuk melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).

Sembilan mitra tersebut yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT. Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), PT Bareksa Portal Investasi, PT Star Mercato Capitale, dan PT Investree Radhika Jaya.

Presiden Direktur Bareksa Portal Investasi, Ady F. Pangerang, menambahkan cerahnya propek pasar SUN ritel potensial menarik minat masyarakat luas untuk berinvestasi. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir lembaga pemeringkat internasional telah menaikkan ratingnya bagi surat utang pemerintah.

“Ditambah kini bisa diakses masyarakat luas secara online, maka akan membuat pasar SUN ritel semakin bergairah,” ungkapnya.

Lembaga pemeringkat internasional, Moody’s Investor Service pada 13 April lalu menaikkan sovereign credit rating (SCR) Indonesia dari Baa3 dengan outlook positif menjadi Baa2 dengan outlook stabil. Sebelumnya pada Desember 2017, Fitch Ratings juga menaikkan peringkat Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan prospek stabil.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, total nilai SUN per september 2017 sebesar US$231,87 miliar. Dari angka itu sebesar US$168,96 miliar atau 73 persen dimiliki oleh investor lokal dan US$62,91 miliar atau 27 persen dimiliki investor asing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Gito Adiputro Wiratno

Bagikan Artikel: