Menteri Yohana Sesalkan Perlibatan Anak dalam Tindakan Terorisme

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (PPPA) Yohana Yembise turut berduka cita atas musibah tragedi kemanusiaan yang terjadi di Surabaya. Dia juga menyesalkan Pelibatan anak dalam tindakan terorisme dan radikalisme dapat dikenakan UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Menteri Yohana menilai perempuan mesti melihat potensinya sebagai aset negara yg harus diberdayakan untuk pembangunan.

"Perempuan sebaiknya fokus pada hal positif untuk mengembangkan potensinya, supaya jadi perempuan mandiri dan terlibat salam semua aspek pembangunan," ujar Menteri Yohana kepada wartawan di Bandung, Selasa (15/5/2018).

Mama Yo sapaan Menteri PPPA, Yohana menghimbau pentingnya membangun ketahanan keluarga serta kepekaan terhadap lingkungan agar mengantisipasi keluarga tidak terpengaruh atau terbawa radikalisme

"Kepala keluarga juga berperan penting terhadap perlindungan keluarganya," tegasnya.

KPPPA mengecam dan mengutuk keras kejadian peledakan Bom yang kembali terjadi di Surabaya. Selain itu, KPPPA juga mengutuk keras segala bentuk tindakan Terorisme dan Radikalisme.

"Sangat prihatin sebab perempuan dan anak-anak dilibatkan sebagai pelaku peledakan bom bunuh diri," katanya.

Untuk itu, KPPPA meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan mendukung #KamiTidakTakut, #BersatuLawanTeroris. Selain itu, bagi masyarakat Mama Yo mengimbau agar tidak terprovokasi dan meningkatkan kewaspadaan.

Sedangkan bagi para korban aksi terorisme ini, Kemen PPPA siap berikan bantuan pendampingan trauma healing bagi para korban yang membutuhkan melalui UPTD dan P2TP2A di daerah.

"Kami meminta semua pihak bersabar, tidak terprovokasi, membangun komunikasi positif dan tetap meningkatkan waspada," pungkasnya.