Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Viral Foto Anak Irjen Ferdy Sambo Diserang Netizen, KPAI: Apapun Alasannya, Bullying Tidak Dapat Dibenarkan

Viral Foto Anak Irjen Ferdy Sambo Diserang Netizen, KPAI: Apapun Alasannya, Bullying Tidak Dapat Dibenarkan Kredit Foto: Dok Instagram Kadiv Propam Polri/JPNN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Viral di media sosial sebuah foto yang diduga anak dari Irjen Ferdy Sambo diserang komentar pedas warganet. Diketahui, saat ini keluarga Ferdy Sambo terseret kasus kematian Brigadir J dalam baku tembak yang terjadi di rumah Eks KadivPropam tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta semua pihak untuk tidak menyeret anak Ferdy Sambo ke dalam kasus ini dan menjadikannya sebagai sasaran perundungan.

Ketua KPAI Susanto menyayangkan adanya tindakan bullying kepada anak Ferdy Sambo. Dikatakan oleh Susanto, apapun alasannya tindakan bullying terhadap anak tidak dapat dibenarkan.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar, Kompolnas Buka-bukaan Kondisi Irjen Ferdy Sambo Saat Ini: Keberadaannya Tak Bisa Kita Pantau

"Apapun alasannya, bullying tidak dapat dibenarkan dan siapa pun orangnya tidak boleh melakukan bullying kapan pun, dan di manapun," ucapnya mengutip dari Depoktoday--jaringan Suara.com

"Dan tidak melakukan bullying dalam bentuk apa pun. Hal ini semata-mata agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal, serta bullying anak terlindungi Indonesia maju," tambah Susanto.

Sementara itu, terkait perkembangan kasus penembakan Brigadir J. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengatakan berdasarkan rekaman video memperlihatkan Brigadir J masih hidup saat tiba di Duren Tiga sepulangnya dari Magelang, Jawa Tengah, Jumat (8/7/2022).

"Kami diperlihatkan 20 video dari Magelang sampai area Duren Tiga, bahkan sampai Rumah Sakit Kramat Jati," kata anggota Komnas HAM Mohammad Choirul Anam.

Baca Juga: Temuan Komnas HAM, Ferdy Sambo Tes PCR Bersama Brigadir J dan Bharada E Sebelum Penembakan

Menurut dia, yang paling penting dalam video tersebut ialah di area Duren Tiga, tempat video memperlihatkan ada Irjen Polisi Ferdy Sambo yang masuk terlebih dahulu. Beberapa waktu kemudian ada rombongan dari Magelang.

"Di situ terlihat ada Ibu Putri, ada Brigadir Yoshua, dia masih hidup sampai di Duren Tiga. Rombongan lainnya dalam kondisi hidup dan sehat," kata Anam.

Disebutkan pula bahwa 20 video yang diperlihatkan oleh siber Polri dan Labfor Polri kepada Komnas HAM tersebut tersebar di 27 titik, mulai dari Magelang, Duren Tiga, hingga Rumah Sakit Kramat Jati. Khusus video dari Magelang sampai Duren Tiga, salah satu hal penting yang dilihat oleh Komnas HAM ialah soal Brigadir J masih hidup.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: