Masyarakat yang menikmati santap sahur disarankan untuk menghindari makanan yang terlalu manis dan asin karena mempercepat keluarnya cairan tubuh saat berpuasa. Demikian yang diungkapkan Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, Eni Gustina.
Dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (19/5/2018), Eni menjelaskan bahwa makanan dengan kadar gula dan garam tinggi bisa mengikat cairan dan menyebabkan pengeluaran cairan tubuh lebih banyak.
"Sebaiknya, kurangi makan makanan yang terlalu manis atau asin. Gula dan garam itu sifatnya menarik cairan tubuh sehingga kita akan lebih sering buang air kecil. Kalau banyak buang air kecil, kita akan cepat haus," kata Eni.
Rasa haus adalah salah satu mekanisme tubuh yang memberi tanda bahwa cairan tubuh berkurang atau kekurangan cairan.
Eni menyarankan memperbanyak minum air putih saat sahur untuk menjaga kadar air di dalam tubuh agar jangan sampai kekurangan cairan.
"Indikator saya, lepas tengah hari saya masih bisa buang air kecil menandakan kadar air saya masih cukup," katanya.
Eni menegaskan bahwa makanan yang kadar garamnya tinggi juga akan mempercepat keluarnya cairan tubuh.
"Seperti halnya gula, kandungan garam tinggi juga bisa menarik cairan banyak sekali sehingga sel-sel kita akan kekurangan cairan karena ditarik oleh garam tadi, lalu berisiko menjadi dehidrasi. Makanya, makan asin bikin kita jadi mudah merasa haus," terang dia.
Masyarakat yang hendak berpuasa dianjurkan memilih menu sahur yang terdiri dari makanan berprotein, karbohidrat kompleks yang tinggi serat, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran segar saat sahur untuk membantu menjaga stamina tubuh saat menjalankan puasa. (FNH/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: