Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rayakan Waisak, Umat Buddha Maknai Agama dengan Tiga Unsur

Rayakan Waisak, Umat Buddha Maknai Agama dengan Tiga Unsur Kredit Foto: Antara/Hs Putra Pasaribu
Warta Ekonomi, Cibinong -

Masyarakat beragama Buddha merayakan Hari Raya Waisak di Vihara Vihara Buddha dan delapan Pho Sat di Kampung Jati, Desa Tonjong, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"masyarakat memaknai agama dengan tiga unsur antaranya lahinya Sidharta, mencapai penerangan sempurna, parinibbana," kata Pengurus Vihara Buddha dan delapan Pho Sat Kabupaten Bogor, Ade Suwanto Dhanujaya di Cibinong, Selasa.

Menurut dia Vihara tersebut sering digunakan untuk beribadah dan juga ajang berfoto dengan patung Buddha tidur. Dan berdasarkan sejarahnya Siddhartha Gautama dilahirkan pada tahun 563 SM (sebelum masehi) di Taman Lumbini, saat ibunya Ratu Maha Maya berdiri memegang dahan pohon sala. Dari sejak kecil hingga berusia 10 tahun, hidup dalam kesenangan duniawi.

Pada umur 29 tahun, Sidharta meninggalkan istana, keluarga, kemewahan, untuk pergi berguru ilmu sejati yang dapat membebaskan manusia dari usia tua, sakit, dan mati.

Kemudian Siddhartha Gautama berkelana menyebarkan dharma selama 45 tahun kepada umat manusia dengan penuh cinta dan kasih sayang hingga akhirnya mencapai usia 80 tahun.

Dalam dharma yang tersebar itu mengandung makna-makna keagungan sang pencipta dimana terdapat berbagai pengertian arti kehidupan dan kegunaan alam bagi umat manusianya.

Ia menambahkan dalam artian pada "Patung Buddha Tidur" sebenarnya tidak tidur melainkan sedang bermeditasi. Dikatakan Buddha Tidur karena Buddha tersebut dibangun dalam posisi tidur yang menghadap kanan. Uniknya, posisi tidur yang menghadap kanan ini mempunyai filosofi.

"Filosofi tidur menghadap kanan adalah posisi terbaik untuk jantung karena tidak terbebani. Ini merupakan yang terbesar di Indonesia dan satu-satunya Buddha Tidur yang ada di Provinsi Jawa Barat," katanya.

Dan dalam hal ini ada empat patung Budha tidur yang berada di Indonesia antaranya Maha Vihara Mojopahit (Mojokerto-Jawa Tengah), Vihara Dhammadipa Arama (Malang-Jawa Timur), Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong (Semarang-Jawa Tengah), Vihara Vihara Buddha dan delapan Pho Sat (Kabupaten Bogor-Jawa Barat).

lanjut Ade menjelaskan dalam peringatan hari rayua waisak, masyarakat lebih mengarah pada refleksi diri dimana dengan hal tersebut dapat melihat dharma atau ajaran yang sesungguhnya.

Selain itu meminta untuk merenungkan segala permasalahan bahwa adanya hal itu berarti masih perlu pembenahan diri agar dapat menjalankan hari esok menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: