Mandiri Ramadan Fair merupakan kegiatan untuk mensosialisasikan transaksi non tunai atau e-money, yang digelar mulai dari 30 Mei hingga 10 Juni 2018 di halaman Istana Maimun, Medan.
Regional CEO Bank Mandiri Sumatera I, Hotma Parlindungan Hutahaean mengatakan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap cashless society di bulan Ramadan.
"Saat ini Indonesia akan menuju ke cashless society. Berdasarkan data bank sentral, rata-rata nilai transaksi harian pengguna uang elektronik sepanjang tahun lalu mencapai Rp60 miliar, atau naik 120% dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp27,7 miliar," katanya, Kamis (31/5/2018).
Merinci lebih jauh, sepanjang 2017 total transaksi uang elektronik mencapai Rp12,3 triliun, atau meningkat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp7 triliun.
“Disini masyarakat dapat bertransaksi dengan menggunakan sistem Debit Mandiri, Mandiri Kartu Kredit maupun e-Money yang dapat diperoleh pada both Mandiri,” ujarnya.
Dikatakannya, seluruh tenant yang mengikuti Mandiri Ramadan Fair 2018 seperti tenant fashion, kuliner, gadget, otomotif dan lainnya wajib melakukan transaksi non tunai. Bila ketahuan ada yang melakukan transaksi tidak non tunai akan dikenakan sanksi. Ini bentuk komitmen Mandiri untuk mendukung program pemerintah dalam menerapkan cashless.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera, Arif Budi Santoso menyambut baik kegiatan tersebut, karena sepanjang Mandiri Ramadhan Fair itu menggunakan transaksi non tunai.
“Salah satu cara untuk mensosialisasikan transaksi non tunai adalah dengan menggelar acara bazar seperti Mandiri Ramadan Fair ini. Untuk itu, kami sangat mendukung digelarnya acara ini,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil