Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahla menilai kasus operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi di Tulungagung dan Kota Blitar sarat muatan politis.
"Sulit rasanya ini (OTT) hanya penegakan hukum," kata Arteria usai rapat konsolidasi internal PDIP di rumah Cabup Tulungagung Syahri Mulyo di Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (10/6/2018).
Menurut dia, kedua kepala daerah yang merupakan kader PDI P tersebut kental muatan politisnya bahkan dirinya merasa oknum KPK dalam menangani kasus tersebut ditunggangi. Anggota Komisi III DPR ini curiga OTT KPK di Kota Blitar dan Tulungagung memiliki agenda terselubung dengan tujuan merusak elektabilitas PDIP di wilayah vital di Jawa yakni "mataraman".
Arteria juga mempertanyakan definisi OTT yang menyebabkan Walikota Blitar dan Bupati Tulungagung dijadikan tersangka oleh lembaga antirasuah.
"Ini buka OTT. Kalau OTT itu artinya tertangkap seketika. Ini jelas-jelas pimpinan KPK, juru bicara KPK mengatakan, mengimbau kepada Pak Samanhudi (Walikota Blitar), kepada Pak Syahri (Bupati Tulungagung) untuk datang ke KPK. Ini kan jelas bukan OTT ini," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat