Kepala Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Ismanto mengatakan pihaknya pada tahun ini mulai menerapkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menekan praktik percaloan di terminal tersebut.
"Pada tahun ini, kami mulai menggunakan TIK dalam operasional, sama halnya dengan stasiun dan juga bandara," ujar Ismanto di Jakarta, Selasa (12/6/2018).
Dengan penerapan TIK dan bekerja sama dengan perusahaan otobus (PO), pihaknya berharap bisa menekan praktik percaloan di terminal itu. Selama ini, lanjut dia, praktik percaloan terjadi karena pemudik belum memiliki tiket bus dan tidak tahu harus beli dimana. Hal itu berbeda, jika pihak PO sudah menggunakan sistem dalam jaringan atau "online", sehingga pemudik bisa membeli tiket di aplikasi dan datang ke terminal hanya untuk keberangkatan.
"Perlahan-lahan, kami akan perbaiki sistem yang ada saat ini, demi kenyamanan penumpang yang melalui terminal ini." Sejumlah program pembangunan berbasis TIK di terminal tersebut yakni pembangunan situs terminal yang memuat informasi mengenai fasilitas, trayek bus, informasi kedatangan dan keberangkatan, dan informasi daerah terminal. Kemudian, sistem informasi penumpang yang memuat informasi tentang kedatangan dan keberangkatan bus.
Selanjutnya, sistem operasional terminal, sistem boarding pass, integrasi terminal tipe A, informasi terminal terpadu Pulo Gebang, dan integrasi dengan Jakarta Smart City yang tediri dari CCTV, dan jumlah penumpang terkini, manajemen operasi bus terkini.
"Ke depan, kami berupaya agar bisa terintegrasi dengan terminal-terminal bus lainnya yang ada di Jakarta." Selain penggunaan TIK, pihaknya juga bekerja sama dengan pihak keamanan untuk mencegah terjadinya praktik percaloan di terminal itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: