Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ASDP: Empat Faktor Ini Dukung Kelancaran Mudik 2018

ASDP: Empat Faktor Ini Dukung Kelancaran Mudik 2018 Foto aerial suasana arus mudik di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (23/6). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan dari H-10 hingga H-3 jumlah penumpang baik pejalan kaki maupun penumpang dalam kendaraan yang telah diseberangkan dari Merak ke Bakauheni mencapai 634.239 orang. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Demi menciptakan mudik yang nyaman pada Idul Fitri 2018, pihak ASDP memberlakukan sejumlah straregi baru. Demikian disampaikan Direktur Utama Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), Ira Puspadewi, dalam Forum Merdeka Barat (FMB) dengan tema "Puncak Mudik 2018 Guyub, Aman, dan Nyaman" di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Ira Puspadewi menuturkan, mudik kali ini lebih lancar karena beberapa faktor. Pertama, waktu libur yang jauh lebih panjang dibandingkan tahun lalu. Sehingga, pola penumpukan berubah. Diketahui, tambah dia, dari tujuh lintasan arus mudik, sekitar 50% ada di Merak-Bakauheni. 

“Libur yang lebih panjang menyebabkan bila biasanya di hari keempat baru naik, sekarang hari minus 6 sudah naik. Dan tercatat yang signifikan adalah kendaraan roda empat. Jadi ada perubahan pola mudik,” katanya. 

Selain itu, Ira mengungkap penjualan tiket online yang kian digalakkan sebagai salah satu strategi mudik 2018. “Ada juga buffer zone di km 43, dan di Hotel Mangkuputra untuk motor. Ini membantu sehingga tidak menumpuk antrean yang panjang di pelabuhan,” tuturnya. 

Selain itu, strategi lain adalah pengoperasian kapal besar. “Terkait ini, komandan di lapangan harus tahu kapan dioperasikan kapal besar. Selain itu juga dilakukan langkah memperpendek waktu kapal di pelabuhan, yakni rata-rata 1 jam. Ada yang hanya 45 menit. Walau tentu tetap mempertimbangkan keamanan,” tuturnya. 

Hal lain yang juga dilakukan, menurut Ira adalah pengelolaan pengendara sepeda motor. Jika pada 2017 ada 21 ribu kendaraan bermotor, dia mengatakan, pihaknya kian gencar melakukan kerja sama dengan Polri. 

“Psikologi pengendara motor itu berbeda dengan mobil. Sehingga kami menggelar strategi, memecah pengendara motor dari di dermaga 6 ke ke dermaga-dermaga lain, kalau dilihat keadaan membutuhkan,” tuturnya. 

“Saat dialihkan, pihak polisi bawa satu motor untuk menggiring pemudik motor ke dermaga lain,” katanya .

Diketahui, pada 2017, saat puncak mudik tercatat yang tertinggi selalu roda dua, yakni mencapai 21 ribu lebih. Sedangkan, pada H-2 jumlah pemudik mencapai 173 ribu lebih. Sedangkan untuk jumlah kapal yang dioperasikan, Ira mengatakan, dikerahkan sebanyak total 217 kapal. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: