Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelombang Tinggi Hantui Perairan Maluku

Gelombang Tinggi Hantui Perairan Maluku Petugas BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) menunjuk area sebaran gelombang tinggi akibat pergerakan badai Siklon Tropis Dahlia di Laboratorium BMKG Banten, di Serang, Sabtu (2/12). Pihak BMKG merilis peringatan level Siaga cuaca ekstrim hingga tanggal 7 Desember akibat tekanan rendah dan awan gelap Cumulonimbus yang berpotensi menimbulkan hujan lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi hingga enam meter di perairan Selatan Jawa, Bengkulu, Selat Bali, dan perairan Samudera Hindia hingga Laut Sumba. | Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Ambon -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau masyarakat mewaspadai gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di sejumlah perairan di Maluku selama beberapa hari kedepan.

Berdasarkan data di BMKG Stasiun Pattimura Ambon, Kamis, mencatat gelombang tinggi tersebut berpotensi di Laut Banda, perairan Selatan Ambon, perairan Kepulauan Sermata, Leti, dan Kepulauan Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Selain itu, perairan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, perairan selatan Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, dan Laut Arafura, Kabupaten Kepulauan Aru.

Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat, dan Maluku Barat Daya merupakan wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste.

Sering kali para nelayan asal Maluku hanyut ke perairan Australia sehingga diamankan aparat keamanan setempat.

Masyarakat juga diingatkan tentang potensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di laut Maluku bagian utara dan perairan utara Kepulauan Aru.

Apalagi, adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.

Oleh karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.

Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut dengan sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga memengaruhi tinggi gelombang.

Imbauan kondisi cuaca telah disampaikan melalui masing-masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para bupati maupun wali kota.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: