Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengantarkan Knalpot Purbalingga ke Panggung Dunia

Mengantarkan Knalpot Purbalingga ke Panggung Dunia Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Purbalingga -

Perkembangan teknologi informasi dan jasa pengiriman menjadi berkah bagi produsen knalpot asal Purbalingga. Mulai banyak pelaku IKM tersebut yang menjual produk hingga ke luar negeri.

Pemilik Red Mufflers, Rizqa Amali Asnan, tampak antusias saat menjelaskan kepada Warta Ekonomi bahwa ada beberapa produk Red Mufflers yang terserap oleh pasar luar negeri. Bahkan, ada satu konsumen asal Yunani yang pernah membeli produk asli buatan Purbalingga tersebut. Di bengkel produksi yang terletak tak jauh dari Patung Knalpot ini, ia bersama lima orang karyawan berupaya untuk meningkatkan penjualan ke pasar luar negeri.

Pria yang akrab disapa Aam ini menjelaskan kompetisi di industri knalpot Purbalingga sangat ketat karena banyak pemain baru bermunculan. Pada tahun 2015 terjadi penurunan penjualan yang cukup tajam. Saat itu ia masih bergabung di bengkel produksi milik salah satu pamannya. Ia menyadari perlu ada terobosan karena sudah tidak bisa lagi mengandalkan penjualan secara offilne.

"Tahun 2015 saya mulai mencoba pemasaran produk melalui media sosial, yakni Facebook dan Twitter. Ternyata responsnya cukup baik dan berdampak terhadap peningkatan penjualan," katanya kepada Warta Ekonomi di Purbalingga, pertengahan Juni lalu.

Menyadari potensi besar, ia mulai memperluas saluran pemasaran online ke berbagai platform media sosial lain. Selain itu, ia mulai membuat situs resmi dan menjual produk di berbagai situs e-commerce yang tersedia. Tak menunggu waktu lama, jumlah pesanan meningkat drastis.

Sayangnya, ia tak mempersiapkan faktor distribusi pengiriman produk ketika pesanan meningkat. Ia tidak bisa lagi mengandalkan pengiriman produk melalui jasa travel karena saluran distribusi yang terbatas. Alhasil, banyak pesanan yang tidak terakomodasi karena kendala distribusi. Ia pun berupaya untuk mencari penyedia jasa pengiriman yang mampu memenuhi beberapa prasyarat, yakni saluran distribusi yang luas, waktu pengiriman sesuai estimasi, dan jaminan keamanan produk selama pengiriman.

"Saya mencari tahu perusahaan jasa pengiriman yang bisa diandalkan. Saat itu muncul tiga nama, yaitu JNE, TIKI, dan Pos Indonesia," sebutnya.

Setelah mengatasi kendala pengiriman produk, ia memutuskan untuk membangun bengkel produksi sendiri yang diberi nama Red Mufflers. Adapun, pemasaran online di bengkel milik sang paman diambil alih oleh orang lain. Memang, Aam terlahir dan besar di keluarga pengusaha knalpot. Bukan hanya sang paman, namun juga ayah dan kakeknya adalah seorang pengusaha knalpot.

"Tantangan saat ini lebih ke kapasitas dan kualitas produksi. Bagaimana kita bisa meningkatkan jumlah produksi tanpa harus mengorbankan kualitas. Bagaimanapun produk Red Mufflers juga membawa nama baik Indonesia karena banyak pembeli luar negeri," paparnya.

Dukungan

Penanggungjawab JNE Cabang Purbalingga, Sutikno, memastikan pihaknya memiliki komitmen untuk membantu para pelaku IKM dari sisi distribusi produk ke konsumen. Ia mengatakan JNE memiliki beberapa layanan unggulan yang ditujukan bagi para pelaku UKM. Beberapa layanan unggulan tersebut seperti JNE International Service, OKE (Ongkos Kirim Ekonomis), dan YES (Yakin Esok Sampai).

"Kami juga menyediakan layanan tambahan berupa pick up barang di bengkel produk UKM," katanya.

Ia mengakui knalpot merupakan salah satu produk dengan frekuensi pengiriman tertinggi di Purbalingga. Ia mencatat volume pengiriman produk knalpot buatan Purbalingga mencapai ribuan unit setiap bulan. Produk asal Purbalingga yang juga mencatatkan frekuensi pengiriman tertinggi yakni bulu mata palsu (eye-lash).

Sutikno mencatat beberapa kota tujuan pengiriman produk knalpot di dalam negeri seperti DKI Jakarta, beberapa kota di Pulau Sumatera, hingga Papua. Adapun, beberapa negara yang menjadi tujuan pengiriman seperti Malaysia, Singapura, dan Hong Kong.

"Sekarang UKM bisa dengan mudah mengirim knalpot ke Papua, Malaysia, dan Singapura. Pasar mereka sangat luas," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: