Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AP II Klaim Angkutan Lebaran 2018 Berjalan Lancar di Seluruh Bandara

AP II Klaim Angkutan Lebaran 2018 Berjalan Lancar di Seluruh Bandara Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Angkasa Pura II (Persero) memastikan penyelenggaraan operasional dan pelayanan arus mudik serta arus balik pada periode angkutan Lebaran 2018 di 15 bandara yang dikelolanya berjalan sukses dan lancar.

President Director PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, mengatakan, hal ini terlihat dari pergerakan penumpang pada H-8 sampai H+8 (7 Juni-24 Juni 2018) di 15 bandara AP II yang tercatat mencapai 6,1 Juta penumpang atau naik 5,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Untuk pergerakan pesawat pada angkutan Lebaran tahun ini terealisasi sebesar 43.000 pergerakan atau naik 3,3% dibanding dengan tahun lalu dan untuk extra flight terealisasi sebesar 1.300 penerbangan.

Bila dikelompokkan, jumlah penumpang pada arus mudik H-8 sampai H+1 (7 Juni-15 Juni 2018) sebanyak 3 juta penumpang dan pada arus balik H+2 hingga H+8 (16 Juni-24 Juni 2018) sebanyak 3,1 juta penumpang.

"Dalam periode angkutan Lebaran, baik dari sisi arus mudik dan arus balik AP II telah melayani lebih dari 6 juta penumpang di mana hal tersebut meningkat cukup signifikan dari tahun 2017 yang hanya 5,5 juta penumpang," ujar Awaluddin dalam keterangannya, Minggu (24/6/2018).

Khusus pergerakan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, jumlah pergerakan penumpang pada H-8 sampai H+8 adalah sebanyak 3,58 juta penumpang. Pada arus mudik tercatat mencapai 1,8 juta penumpang dan pada periode arus balik sebanyak 1,78 juta penumpang.

Awaluddin melanjutkan, lancar dan suksesnya penyelenggaraan angkutan Lebaran 2018 ini tidak terlepas dari 3 faktor kunci yaitu pertama, solidnya kerjasama seluruh stakeholder bandara dari maskapai, AirNav, otoritas bandara, bea cukai, imigrasi, balai karantina, dan juga pengamanan dari pihak kepolisian dan TNI. 

"Kedua, kecepatan pelayanan kepada pengguna jasa sebagai konsekuensi dari digitalisasi pelayanan. Lalu terakhir, disiplin operasi dengan mengsimplifikasi proses operasi sehingga operasional lebih efektif dan efisien," ungkap Awaluddin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: