Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Puskopi: Pilgub Jabar Dimenangkan Pasangan Asyik

Survei Puskopi: Pilgub Jabar Dimenangkan Pasangan Asyik Sejumlah relawan pendukung Cagub-Cawagub Jawa Barat pasangan nomor 3 ASYIK (Sudradjat - Ahmad Syaekhu) menggelar kampanye putaran akhir di jalur mudik Sumedang-Bandung di Jatinangor, Sabtu (23/6). Para relawan pasangan tersebut mengisi momen akhir masa kampanye dengan cara langsung menyapa massa di sepanjang jalan dan pusat keramaian sebelum memasuki masa tenang mulai tanggal 24 Juni 2018. | Kredit Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pusat Kajian Opini Publik (Puskopi) mengadakan polling untuk mengetahui pilihan masyarakat Jawa Barat, terhadap 4 Pasangan Calon Gubernur - Wakil Gubernur Jawa Barat Pada Pilkada 2018.

Dan ketika responden ditanyakan soal pasangan Gubernur - Wakil Gubernur yang akan dipilih jika Pilkada digelar hari ini kata dia, dari 1.769 responden ternyata 33,9 persennya mengaku akan memilih pasangan calon nomor urut 3 Sudrajat -Ahmad Syaikhu.

“Sementara diurutan kedua pasangan Deddy Mizwar- Dedi Mulyadi mendapat penilain sebanyak 29.3 persen, Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum sebanyak 23,3 persen dan pasangan yang diusung Partai PDI-Perjuangan T .Hasanuddin -Anton Charliyan hanya dipilih sebanyak 10,7 persen. Dan sisanya sebanyak 2.8 persen tidak menjawab,” kata Andre dalam rilisnya, Senin (25/6/2018).

Dengan demikian kata Andre, sudah dapat dipastikan pasangan Sudrajat -Ahmad Syaiku bakal menang di Pilkada Jawa Barat.

“Namun tetap saja, pasangan Asyik tidak boleh lengah, karena potensi kecurangan Pilkada di Jawa Barat sangat dimungkinkan terjadi. Sebab, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi juga tidak boleh dianggap remeh, karena masih selisih di bawah 5 persen dengan Pasangan Sudrajat -Ahmad Syaiku,” imbuhnya.

Sementara itu kata dia, untuk pasangan calon Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum ia menilai sulit untuk menang, karena banyak isu negatif yang menimpanya, misalkan isu dugaan keterkaitan dia dengan kasus korupsi dana hibah Pemerintah Kota Bandung, yang diberikan kepada Bandung Creative City Forum (BCCF) pada 2012 lalu sebesar Rp1,3 miliar. Sebab saat itu dia menjabat sebagai Ketua BCCF.

“Ridwan Kamil juga terkena terpaan sebagai calon yang diusung oleh Parpol yang mendukung ‘Penista Agama’, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok,” bebernya.

Begitu juga nasib pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan yang memiliki tingkat keterpilihan paling rendah, karena pasangan ini kata dia terkena terpaan isu medsos bahwa partai pengusungnya sama dengan partai yang mengusung Ahok.

“Anton Charliyan juga dikenal sebagai mantan Kapolda Jabar yang pernah mentersangkakan Habib Rizieq. Tapi faktanya, kasus Habib Rizieq saat ini sudah di SP3 kan,” pungkasnya.

Dalam penelitiannya, Puskopi melibatkan 1.769 warga Jawa Barat yang memiliki Hak Pilih. Adapun pelaksaanan survei tersebut yakni pada tanggal 27 Juni sd 23 Juni 2018, dengan metode Multistage Random Sampling sehingga secara Proposional Peserta Pooling tersebar sesuai jumlah besaran prosentase DPT di setiap Kabupaten/Kota Se Jawa Barat.

“Survei tersebut memiliki Margin of Error sebesar -/+ 2.33 % dengan Tingkat Kepercayaan 95 persen,” tuturnya.

Selain itu, Puskopi juga mendapati bahwa tiga hari jelang  pencoblosan Pilgub Jabar ditemukan saat ini baru 69,9 persen warga yang mendapatkan surat undangan ke TPS pada tanggal 27 Juni nanti.

“Jika sampai H-1 tidak mencapai 100 persen, ada kemungkinan Pilkada Jawa Barat berpotensi kecurangan. Seharusnya H-7 sudah mencapai di angka 90 persen distribusi kartu suara,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: