Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Kualitas Atlet, INAPGOC Gunakan Jasa Orang Asing

Tingkatkan Kualitas Atlet, INAPGOC Gunakan Jasa Orang Asing Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) menggunakan jasa pengklasifikasi (classifier) asing berlisensi Komite Paralimpiade Internasional (IPC) untuk menilai tingkat disabilitas atlet yang berlaga di Asian Para Games (APG) 2018.

"Semua adalah warga negara asing karena Indonesia belum mempunyai 'classifier' berlisensi internasional," ujar Direktur Divisi Sport INAPGOC Fanny Riawan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis.

Fanny melanjutkan, para pengklasifikasi tersebut disesuaikan dengan cabang olahraga yang dipertandingkan.

Misalnya, pengklasifikasi di atletik berasal dari World Para Athletics dan di cabor renang datang dari World Para Swimming, yang merupakan bagian dari IPC.

Keberadaan pengklasifikasi internasional bersertifikat IPC tersebut diharapkan dapat membuat tingkat persaingan di Asian Para Games 2018 semakin ketat demi mendapatkan atlet andal untuk Paralimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

Pengklasifikasi, khususnya yang bersertifikat IPC, menjadi unsur penting dalam penyelenggaraan turnamen internasional untuk atlet dengan disabilitas.

Mereka menjadi ujung tombak yang berhak menentukan di kategori mana seorang atlet dapat berkompetisi dalam sebuah turnamen "para". Sayangnya, Indonesia belum memiliki pengklasifikasi berlevel IPC.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Indonesia sendiri menyadari hal tersebut. Oleh karena itu, pada November 2017, Kemenpora sempat mengadakan Pelatihan Nasional Classifier Olahraga Disabilitas di Jakarta.

Kegiatan itu diikuti 50 peserta dari 11 provinsi yang kebanyakan bekerja sebagai dokter, selain itu ada pula fisioterapis, perawat dan akademisi.

Sebagai informasi, APG 2018 akan berlangsung pada 6-13 Oktober 2018 dengan arena utama di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Ada 18 cabang olahraga yang dipertandingkan di turnamen tersebut yakni panahan, atletik, bulu tangkis, boccia, catur, balap sepeda, goal ball, judo, lawn ball, angkat berat para, renang, menembak, ten pin boling, tenis meja, bola voli duduk, bola basket kursi roda, anggar kursi roda dan tenis kursi roda.

Sebelum APG 2018, Indonesia terlebih dahulu menggelar turnamen invitasi "Indonesia Para Games" yang ditujukan sebagai kompetisi uji coba Asian Para Games 2018. Turnamen itu sendiri mempertandingkan lima cabang olahraga yakni bulu tangkis, tenis meja, renang, atletik dan bola basket kursi roda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: