Bencana alam memang tidak pernah pilih kasih, datang tak diundang, pergi tanpa pamit. Itu juga yang sedang menimpa destinasi nomor satu Indonesia, di Pulau Dewata Bali. Justru di saat peak seasons, Gunung Agung aktif lagi pukul 03.00 tadi. Angin berhembus ke selatan dan barat sehingga berdampak langsung pada akses dari dan menuju Bali.
Menurut Arief, pihaknya sejak pagi subuh langsung mengaktifkan Bali Tourism Hospitality (baca: Crisis Center Kemenpar, red), untuk mengantisipasi semua hal terkait wisatawan yang sedang, akan, dan telah berwisata ke Bali.
"Apa saja yang sudah dipersiapkan dan sudah dijalankan di lapangan? Pertama, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada wisatawan dengan destinasi Bali atas ketidak nyamanan ini,” sebut Arief dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (29/6/2018).
Kedua, Arief menuturkan langkah yang dilakukan adalah menghentikan sementara seluruh promosi Bali di semua media, baik media online, media konvensional, di dalam dan luar negeri, sampai situasi normal kembali.
"Ini adalah standar prosedur yang sudah digariskan oleh UNWTO - United Nation World Tourism Organization,” ujar Arief yang sejak pagi terus memastikan timnya memantau dan mengumpulkan informasi penting di Bali.
Ketiga, menurut Arief, layanan dark site di web indonesia.travel juga diaktifkan, untuk memberi informasi akurat dan terkini terkait aktivitas Gunung Agung. Keempat, pemerintah dan pelaku industri mempersiapkan solusi buat sekitar 160 ribu wisatawan yang stranded atau tertunda karena penerbangan cancel dan harus diantar ke bandara Juanda Surabaya dan Lombok International Airport NTB.
Seperti diketahui, GM Bandara Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, menyebutkan berdasarkan daily schedule (jadwal harian), ada 446 flights yang tidak bisa beroperasi hari ini, dan total prediksi penumpang yang terdampak ada 74.928 orang. Penerbangan domestik 239; international 207. Penerbangan domestik kedatangan 118 dan keberangkatan 121 penerbangan. Untuk international, kedatangan 103 penerbangan dan 104 keberangkatan.
“Wisman yang harus check out dari Bali akan kami antar ke Surabaya dan Lombok, dengan titik temu di Bandara Ngurah Rai, Bali. Semua free of charge, alias gratis,” kata Arief.
Lalu, yang harus check out hari ini, boleh menambah satu malam sampai besok, di hotel dan tidak dikenakan biaya, alias free. Hari berikutnya, akan dikenakan tarif terendah dari hotel tersebut. “Terima kasih para pelaku industri di Bali, semakin banyak memberi, akan semakin banyak menerima,” kata Arief lagi.
Arief juga meminta selama perjalanan bus dari Denpasar ke Surabaya, dan Denpasar ke Lombok, harus diciptakan suasana yang menyenangkan. Banyuwangi, Jember, dan beberapa daerah yang dilintasi para wisatawan juga bisa mempromosikan destinasinya selama overland itu.
“Saya berharap aktivitas Gunung Agung segera pulih sehingga iklim pariwisata di Bali yang sedang bagus-bagusnya juga segera recovery. Karena dampak penutupan bandara itu panjang dan Bali adalah 40% tempat wisman masuk dan menikmati Wonderful Indonesia,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: